Situbondo, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjadwalkan pelaksanaan operasi pasar atau pasar murah khusus beras seminggu sekali dalam rangka menekan harga beras di pasaran yang sampai saat ini mencapai Rp13.000-Rp16.000 per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo Edy Wiyono mengemukakan operasi pasar khusus beras akan bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Bondowoso dengan menggunakan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP.

"Kami sudah berkirim surat untuk mengajukan kembali kegiatan operasi pasar ke Bulog Bondowoso dalam upaya untuk stabilisasi harga beras," ujarnya di Situbondo, Jawa Timur, Kamis.

Menurut Edy, dalam surat pengajuan permohonan kerja sama dengan Bulog itu operasi pasar akan dilaksanakan secara masif dan merata di 132 desa dan empat kelurahan yang tersebar di 17 kecamatan.

Operasi pasar dalam rangka menekan laju harga beras di pasaran, lanjut ia, sesuai rencana dilaksanakan seminggu sekali dengan menggelontorkan beras medium kemasan lima kilogram seharga Rp52.500 atau Rp10.500 per kilogram lebih murah dibandingkan beras di pasaran.

"Jadi, kami mengusulkan lima ton beras untuk pasar murah dalam seminggu sekali, dan pelaksanaannya sedang kami atur saat ini dan berkoordinasi dengan Bulog," kata Edy.

Sementara itu, Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Bondowoso/Situbondo Nara Dhipa mengaku pemerintah daerah setempat sudah berkoordinasi dengan Bulog terkait rencana pelaksanaan operasi pasar yang akan digelar tiap seminggu sekali.

"Iya, Pemkab Situbondo sudah berkoordinasi dengan kami mengenai operasi pasar yang akan digelar seminggu sekali. Pemkab hanya menyediakan tempat pelaksanaan pasar murah dan kami akan mempersiapkan lima ton beras per minggu, dan tinggal menunggu efektivitas waktunya saja," ujarnya.