Karena skala kebakaran hutannya sedang atau tidak besar, kata dia, daerah itu tidak termasuk ke dalam wilayah yang memiliki titik panas (hotspot).
"Hotspot itu ada ketentuannya, 500 meter sampai satu kilometer baru masuk kategori hotspot. Tapi kalau cuma satu hektare itu tidak masuk kategori hotspot, hanya masuk kategori kebakaran kecil hingga sedang," katanya.
Lebih jauh ia mengatakan untuk di Kepri ada tiga daerah memiliki titik panas yang dapat menyebabkan karhutla berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (5/10).
Baca juga: Titik api di Kepri nihil usai diguyur hujan
"Tiga tempat itu di Kabupaten Bintan, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Natuna," katanya. Baca juga: Titik api di Kepri nihil usai diguyur hujan
Sementara untuk sebaran kabut asap, dia menyebutkan bahwa ada dua daerah di Kepri yang mendapat kabut asap kiriman akibat karhutla di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Namun meski demikian kata dia, untuk status udara di kedua daerah tersebut tidak membahayakan bagi kesehatan atau masih dalam status Waspada.
"Masih Waspada, kalau untuk kesehatan belum membahayakan. Karena di Kepri sendiri kita cukup bersyukur, cuaca di sini lumayan bagus, beberapa hari sekali ada turun hujan," katanya.
Baca juga: BPBD Kepri: Natuna dan Lingga terdampak kabut asap kiriman
Baca juga: BPBD Kepri: Natuna dan Lingga terdampak kabut asap kiriman