Sansha, China (ANTARA) - Huang Cheng, yang mengemban tugas sebagai kepala masyarakat Pulau Beidao, melakukan patroli di pulau tersebut setiap hari demi melindungi penyu-penyu laut dan telurnya.
Selain melindungi penyu, Huang juga harus mengumpulkan polutan laut dan melindungi lingkungan di pulau tersebut.
"Penyu laut sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, karena hal itu dapat memengaruhi kehidupan serta penetasan telur mereka," kata Huang, sebagaimana diwartakan Xinhua pada Kamis.
Huang Cheng mengikuti jejak ayahnya, Huang Hongbo.
Pada tahun 1980-an, China memasukkan penyu laut ke dalam daftar satwa yang dilindungi oleh negara. Semenjak itu, negara tersebut terus meningkatkan langkah-langkah untuk melarang penangkapan dan perdagangan penyu laut maupun telurnya. Nelayan setempat diberi edukasi dan didorong untuk membantu upaya perlindungan penyu.
Huang Hongbo merupakan seorang nelayan veteran yang memiliki banyak pengetahuan tentang perilaku penyu laut. Dia diundang untuk mengepalai stasiun perlindungan penyu di Pulau Beidao pada 2015.
Melalui upaya gabungan dari keluarga Huang dan otoritas setempat, jumlah sarang penyu yang ditemukan di pulau tersebut mancapai sekitar 150 pada 2022, meningkat dari sekitar 90 sarang pada 2015.
Potret keluarga yang turun-temurun lindungi penyu di Pulau Beidao
5 Oktober 2023 14:17 WIB
(Xinhua/Fan Yuqing)
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
Tags: