Majoolite jadi inovasi guna bantu tingkatkan digitalisasi UMKM
5 Oktober 2023 11:50 WIB
Majoo Indonesia, salah satu penyedia layanan Software as a Service (SaaS) berinovasi dengan menciptakan Majoolite guna membantu meningkatkan digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Jakarta, Kamis (5/10/2023) (ANTARA/HO-Majoo)
Jakarta (ANTARA) - Majoo Indonesia, salah satu penyedia layanan Software as a Service (SaaS) berinovasi dengan menciptakan Majoolite guna membantu meningkatkan digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia.
CEO Majoo Indonesia Adi Wahyudi Rahadi menyampaikan Majoolite menjadi salah satu bentuk perwujudan visi perusahaan untuk memberdayakan serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup para pelaku UMKM di Indonesia.
“Majoolite hadir sebagai solusi, sebuah aplikasi komprehensif namun sederhana yang dapat membantu UMKM baru untuk berjalan dan mengoptimalkan waktu, biaya dan tenaga untuk operasional mereka dengan mempercepat digitalisasi bisnisnya,” kata Adi melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 65,5 juta UMKM berkontribusi terhadap 99 persen unit usaha di Indonesia. Selain itu, UMKM memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen atau Rp9.580 triliun serta menciptakan lapangan kerja bagi 97 persen dari total tenaga kerja nasional.
Baca juga: Majoo memproses transaksi Rp2 triliun per bulan untuk UMKM sejak 2019
Oleh karena itu, Adi menilai pentingnya untuk mendorong UMKM agar naik kelas melalui digitalisasi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, UMKM dapat menggunakan Majoolite secara gratis. Para pelaku UMKM hanya perlu menyisihkan dana sebesar Rp25.000 per bulan untuk menyimpan data transaksi.
Aplikasi tersebut dapat digunakan oleh berbagai jenis usaha, mulai dari warung kopi, warung makan, toko kelontong, toko buah, toko buku, toko baju hingga mereka para profesional yang menyediakan jasa seperti illustrator, nail-artist, penata rambut dan lainnya.
“Majoolite memberikan peluang bagi UMKM untuk merasakan manfaat dari digitalisasi tanpa beban finansial yang berat karena dapat mempermudah operasional mereka, sehingga tidak perlu lagi menggunakan cara manual,” jelasnya.
UMKM dapat meningkatkan efisiensi bisnis dengan otomatisasi proses manajemen penjualan, keuangan, hingga pembayaran melalui digital.
Adi berharap, dengan adanya inovasi itu, UMKM dapat mengadopsi aplikasi digital sebagai langkah awal untuk membangun dasar yang kuat dalam dunia digital.
Baca juga: Digitalisasi UMKM, startup Majoo dapat suntikan dana 5 juta dolar AS
“Ini bisa menjadi langkah pertama dalam perjalanan digitalisasi UMKM yang baru berjalan. Melalui penggunaan aplikasi ini, UMKM diharapkan dapat mengoptimalkan operasional bisnis mereka, bertahan dalam persaingan,” pungkasnya.
Adapun sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa UMKM sebagai pilar penting pembangunan ekonomi Indonesia sehingga dibutuhkan peran serta dunia usaha untuk mendorong UMKM naik kelas.
Adanya dukungan dari dunia usaha digital diharapkan membantu UMKM terutama bagi warung dan toko kelontong yang saat ini jumlahnya mencapai 3,57 juta unit agar tumbuh dan berkembang menjadi ritel modern yang besar.
Ia menambahkan pemerintah juga turut andil dalam memberi dukungan membantu UMKM melalui adanya Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan turunannya tentang perlindungan pemberdayaan koperasi, usaha kecil, mikro, dan menengah.
Selain itu pemerintah juga terus mendorong pengembangan UMKM dengan berbagai program seperti akses pembiayaan, digitalisasi dan kemitraan UMKM serta memperluas akses pasarnya.
CEO Majoo Indonesia Adi Wahyudi Rahadi menyampaikan Majoolite menjadi salah satu bentuk perwujudan visi perusahaan untuk memberdayakan serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup para pelaku UMKM di Indonesia.
“Majoolite hadir sebagai solusi, sebuah aplikasi komprehensif namun sederhana yang dapat membantu UMKM baru untuk berjalan dan mengoptimalkan waktu, biaya dan tenaga untuk operasional mereka dengan mempercepat digitalisasi bisnisnya,” kata Adi melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 65,5 juta UMKM berkontribusi terhadap 99 persen unit usaha di Indonesia. Selain itu, UMKM memberikan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen atau Rp9.580 triliun serta menciptakan lapangan kerja bagi 97 persen dari total tenaga kerja nasional.
Baca juga: Majoo memproses transaksi Rp2 triliun per bulan untuk UMKM sejak 2019
Oleh karena itu, Adi menilai pentingnya untuk mendorong UMKM agar naik kelas melalui digitalisasi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, UMKM dapat menggunakan Majoolite secara gratis. Para pelaku UMKM hanya perlu menyisihkan dana sebesar Rp25.000 per bulan untuk menyimpan data transaksi.
Aplikasi tersebut dapat digunakan oleh berbagai jenis usaha, mulai dari warung kopi, warung makan, toko kelontong, toko buah, toko buku, toko baju hingga mereka para profesional yang menyediakan jasa seperti illustrator, nail-artist, penata rambut dan lainnya.
“Majoolite memberikan peluang bagi UMKM untuk merasakan manfaat dari digitalisasi tanpa beban finansial yang berat karena dapat mempermudah operasional mereka, sehingga tidak perlu lagi menggunakan cara manual,” jelasnya.
UMKM dapat meningkatkan efisiensi bisnis dengan otomatisasi proses manajemen penjualan, keuangan, hingga pembayaran melalui digital.
Adi berharap, dengan adanya inovasi itu, UMKM dapat mengadopsi aplikasi digital sebagai langkah awal untuk membangun dasar yang kuat dalam dunia digital.
Baca juga: Digitalisasi UMKM, startup Majoo dapat suntikan dana 5 juta dolar AS
“Ini bisa menjadi langkah pertama dalam perjalanan digitalisasi UMKM yang baru berjalan. Melalui penggunaan aplikasi ini, UMKM diharapkan dapat mengoptimalkan operasional bisnis mereka, bertahan dalam persaingan,” pungkasnya.
Adapun sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa UMKM sebagai pilar penting pembangunan ekonomi Indonesia sehingga dibutuhkan peran serta dunia usaha untuk mendorong UMKM naik kelas.
Adanya dukungan dari dunia usaha digital diharapkan membantu UMKM terutama bagi warung dan toko kelontong yang saat ini jumlahnya mencapai 3,57 juta unit agar tumbuh dan berkembang menjadi ritel modern yang besar.
Ia menambahkan pemerintah juga turut andil dalam memberi dukungan membantu UMKM melalui adanya Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan turunannya tentang perlindungan pemberdayaan koperasi, usaha kecil, mikro, dan menengah.
Selain itu pemerintah juga terus mendorong pengembangan UMKM dengan berbagai program seperti akses pembiayaan, digitalisasi dan kemitraan UMKM serta memperluas akses pasarnya.
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: