"Kalo pesan dari kami, dari damkar, bagi semua orang, yang pertama adalah mewaspadai setiap kejadian yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran," kata Putut di Kantor Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Rabu.
Putut mengatakan hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari bisa menyebabkan kebakaran. Ia mencontohkan kompor yang ditinggalkan dalam keadaan menyala ketika sedang memasak.
"Mereka sedang masak, ditinggal. Yang dimasak habis, apinya berpindah," kata dia.
Ia juga mengingatkan warga untuk tidak membakar sampah yang tidak pada tempatnya ketika musim kemarau berlangsung di Indonesia saat ini.
Oleh karena itu, ia mengajak warga untuk memahami dan mengenali lingkungan tempat tinggal masing-masing terhadap risiko bahaya kebakaran.
"Kita tidak bisa memprediksi kebakaran. Saya harapkan masyarakat untuk terus bisa menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan kebakaran," ujarnya menegaskan.
Berdasarkan data Sudin Gulkarmat Jakpus, tercatat ada 34 kejadian kebakaran di wilayah tersebut pada bulan September 2023.
Jumlah tersebut meningkat dari bulan Juli 2023 yang tercatat sebanyak 22 kejadian dan pada bulan Agustus yang tercatat sebanyak 27 kejadian.
Pada bulan September, sebanyak 10 kebakaran terjadi di Kelurahan Menteng, tujuh kejadian di Kel. Tanah Abang, lima kejadian di Kel. Kemayoran, empat kejadian di Kel. Sawah Besar, tiga kejadian di Kel. Gambir dan Senen, dan satu kejadian di Kel. Johar Baru dan Cempaka Putih.
Dugaan penyebab kebakaran yang tercatat paling banyak adalah karena listrik, yaitu sebanyak 18 kejadian. Dugaan penyebab lainnya adalah gas, membakar sampah, rokok, dan LN (lainnya).
Pada bulan tersebut pula, tercatat ada dua korban jiwa dan tiga korban luka-luka.
Baca juga: Kebakaran di Kebayoran Lama hanguskan 3.000 meter lapak barang bekas
Baca juga: Gulkarmat DKI bentuk Satgas Kelurahan untuk pencegahan kebakaran
Baca juga: Gulkarmat DKI ajak warga cegah kebakaran lewat stikerisasi