Jakarta (ANTARA) - Harga Bitcoin masih dalam tren yang lesu sepanjang tahun 2023, namun investor tetap mempertahankan optimisme mereka menghadapi peristiwa penting yang akan datang, yaitu halving, yang dijadwalkan akan terjadi pada tahun 2024.

Bitcoin halving adalah peristiwa yang terjadi 4 tahun sekali ketika block reward atau imbal hasil yang diperoleh para penambang Bitcoin dipotong setengah (50%) dengan tujuan antara lain untuk membatasi pasokan dan menekan inflasi. Berdasarkan data historis, harga Bitcoin selalu mengalami kenaikan signifikan setelah halving day.

Chief Compliance Officer (CCO) Reku yang sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Robby dalam diskusi publik Rabu mengatakan, pada tahun 2023, harga Bitcoin mengalami fluktuasi, dan pasar aset kripto agak lesu. Namun, dominasi Bitcoin tetap kuat, dan investor berharap pada potensi pertumbuhan pasca-halving yang dijadwalkan pada tahun 2024.

Baca juga: Indodax: Sentimen positif BTC jadi peluang emas untuk beli aset kripto

"Investor tetap berani berinvestasi di Bitcoin untuk jangka panjang karena berharap di tahun 2024, setelah halving, Bitcoin akan kembali menunjukkan dirinya sebagai instrumen investasi yang menjanjikan bagi semua pemegang aset kripto," kata Robby.

Analis kripto Afid Sugiono yang juga anggota tim Reku, menyoroti pentingnya peristiwa halving dalam sejarah Bitcoin. Ketika halving terjadi, jumlah Bitcoin yang diberikan sebagai hadiah blok kepada para penambang akan berkurang setengahnya.

Dengan merujuk pada data historis, Afid menyatakan bahwa Bitcoin selalu mengalami kenaikan harga yang signifikan setelah setiap halving.

Afid juga mencatat bahwa Bitcoin mungkin menjadi alternatif investasi yang menarik dibandingkan dengan aset lain seperti reksadana, saham, emas, atau properti.

"Bitcoin memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan," kata Afid.

Namun, Afid memberikan peringatan bahwa Bitcoin masih merupakan aset yang sangat berisiko, terutama bagi investor pemula. Dia menyarankan agar calon investor memahami risiko dan memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi blockchain serta faktor-faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar kripto.

"Tidak ada kata terlambat untuk memulai investasi, tetapi penting untuk memahami dasar-dasar teknologi, menganalisis kondisi makroekonomi, dan memahami konsep Halving Day," ujar Afid.

Meskipun Bitcoin masih menghadapi tantangan dan fluktuasi harga yang tinggi, para narasumber pada diskusi publik ini menyuarakan keyakinan mereka akan masa depan yang cerah bagi mata uang kripto yang paling terkenal di dunia ini. Investasi dalam Bitcoin tetap menjadi topik menarik dan relevan dalam industri aset kripto yang terus berkembang.

Baca juga: Indodax sarankan investor berinvestasi bitcoin jelang halving day

Baca juga: Analis : Sikap 'dovish' Fed akan berdampak positif ke Aset Kripto