Jakarta (ANTARA) - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengajak warga untuk melakukan langkah awal pencegahan kebakaran melalui informasi dalam stiker yang dibagikan secara luas.
"Kondisi saat ini, ada peningkatan suhu maksimal, kemarau panjang sehingga tingkat risiko kebakaran pun tinggi," kata Kepala Seksi Publikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Gulkarmat DKI Jakarta Saepuloh di Kantor Dinas Gulkarmat DKI, Jakarta, Rabu.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah kebakaran adalah melaksanakan sosialisasi agar masyarakat memiliki kewaspadaan terhadap risiko kebakaran di wilayahnya.
Stiker adalah lembaran dalam kertas atau plastik berisi informasi yang bisa ditempelkan itu dibagikan secara gratis sejak dua bulan lalu. Stiker tersebut berisi informasi mengenai cara pencegahan kebakaran di tingkat masyarakat.

Baca juga: Arus pendek sebabkan kebakaran rumah tiga lantai di Kebon Jeruk

Seruan pertama yang disampaikan adalah mencabut steker listrik, menghindari steker listrik bertumpuk dan menggunakan peralatan listrik sesuai standar.
Seruan kedua adalah mencabut regulator tabung gas ketika meninggalkan rumah dan tidak meninggalkan kompor dalam keadaan menyala.

Selanjutnya adalah tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan karena dapat berpotensi kebakaran.

Seruan yang terakhir adalah pusat narahubung layanan pemadaman kebakaran dan penyelamatan yang bisa dihubungi oleh masyarakat.


Menurut Saepuloh, seruan tersebut sebagai pengingat dan edukasi kepada warga mengenai langkah awal dalam mitigasi bencana kebakaran.

Baca juga: BPBD DKI sebut pembaruan instalasi listrik bisa kurangi kebakaran
Menurut dia, hampir 20 persen dari kasus kebakaran yang terjadi itu bisa di atasi oleh masyarakat. Artinya, masyarakat sudah bisa memahami tata cara penanganan kebakaran.

"Salah satu cara kita mengingatkan kepada mereka adalah melalui stiker ini," kata Saepuloh.
Stiker yang disebarkan terbagi dalam ukuran besar dan kecil. Ukuran besar diperuntukkan untuk tempat umum, seperti pasar dan masjid. Sedangkan ukuran kecil untuk ditempel di rumah warga, khususnya di kawasan padat penduduk.

Saepuloh berharap adanya program stikerisasi bisa mengurangi potensi kebakaran di DKI Jakarta.

"Harapannya adalah bisa meminimalisasi atau memitigasi terjadinya kebakaran. Apabila terjadi kebakaran diharapkan warga bisa melakukan upaya pemadaman awal sehingga kebakaran tidak membesar," ujar dia.