Makassar (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat )Sulselrabar) memamerkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan di International Handicraft Trade Fair (Inacraft) di Jakarta pada 4-8 Oktober 2023.

Produk pelaku UMKM ini berasal dari Kota Makassar dan Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan serta Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat dipamerkan di pameran kerajinan yang berlangsung di Balai Sidang Jakarta atau Jakarta Convention Center (JCC).

General Manager PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin di Makassar, Rabu, menyebutkan bahwa UMKM tersebut merupakan binaan dari Rumah BUMN (RB).

Rumah BUMN merupakan wadah kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM.

"Sebanyak 30 produk binaan UMKM dari PLN UID Sulselrabar telah dikurasi untuk ikut berpartisipasi dalam ajang pameran tahunan ini," kata dia.

Baca juga: Sebanyak 12 IKM binaan Kemenperin mejeng di Inacraft on October 2023

Baca juga: Presiden: Lompatan kreasi Inacraft jadi peluang pasar impor Indonesia


Produk tersebut berasal dari UMKM Rama Craft (kerajinan anyaman dari eceng gondok), Cantika Sabbena (kain tenun dan sutera khas Soppeng) dan Burapia Fashion Industri.

Ia mencatat sampai saat ini sejumlah 1.063 UMKM telah menjadi binaan Rumah BUMN Selayar, Majene, Muna dan Muna Barat.

"Kami bersyukur, bantuan yang kami berikan membawa dampak positif bagi UMKM dan semoga dapat meningkatkan produktivitas UMKM dan taraf ekonomi masyarakat," kata Andy.

Sebanyak 48 UMKM binaan Rumah BUMN Selayar, Majene, Muna dan Muna Barat telah naik kelas dan sudah memiliki sertifikat halal dari Kementerian Agama.

"Peningkatan kapabilitas pelaku ini selaras dengan visi PLN yaitu mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi," ujar Andy.

Pemilik UMKM Rama Craft, Ijeng mengaku bangga produknya dapat turut serta dalam ajang bergengsi tersebut.

"Kami mendapatkan pengalaman baru dalam pameran ini dan saya bersyukur produk kami cukup diminati para pengunjung. Selain itu kami juga mendapat banyak referensi dari produk UMKM lainnya," ungkap Ijeng.

Ijeng menambahkan produk yang dihasilkan UMKM-nya berupa kerajinan anyaman untuk keperluan rumah tangga, fesyen dan ramah lingkungan. Selain itu omzet per bulan dapat mencapai Rp15 juta.

Sejauh ini, PLN berkomitmen untuk menghasilkan Creating Share Value (CSV) yang berlandaskan Sustainable Developments Goals (SDGs) dalam peningkatan perekonomian yang dikolaborasikan dengan dukungan berbagai pihak untuk bersama menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Upaya yang dilakukan PLN ini merupakan komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga: Pemkot Pekalongan ikutkan 35 UKM pada Pameran Inacraft 2023 di JCC

Baca juga: Penjualan kerajinan Sulsel di Inacraft menembus Rp1,57 miliar