Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mendorong para lulusan perguruan tinggi agar mampu memanfaatkan teknologi terkini dengan menjadi wirausahawan teknologi atau technopreneurs.

Ia menjelaskan bahwa untuk merambah dunia usaha, dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu dukungan pemerintah kepada para calon wirausahawan.

“Berbagai dukungan bagi wirausahawan seperti pembiayaan mudah dan murah Kredit Usaha Rakyat juga telah disiapkan Pemerintah. Bagi pengusaha pemula dapat mengakses KUR Super Mikro dengan platform di bawah Rp10 juta dan bunga 3 persen,” kata Menko Airlangga saat menyampaikan sambutan pada Wisuda Universitas Esa Unggul, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Menko Airlangga menjelaskan bahwa berbagai dukungan lain telah dilakukan pemerintah guna mendorong para lulusan perguruan tinggi di Indonesia agar menjadi technopreneurs, seperti Program Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, Digital Leadership Academy, serta Sea Labs Academy.

Lebih lanjut, ia berharap agar para wisudawan dapat terus belajar dan mengembangkan diri karena dunia yang terus berubah. Dalam sambutannya, Menko Airlangga mengingatkan agar para wisudawan untuk selalu memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat.

“Saya yakin saudara-saudari memiliki kekuatan untuk membuat perubahan. Terutama untuk kontribusi positif, apakah itu dengan waktu, keahlian, atau sumber daya yang dimiliki,” tuturnya.

Adapun pemerintah telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dalam mendukung pelaksanaan Visi Indonesia Emas 2045. Untuk menuju ke arah visi tersebut, transformasi di segala bidang harus dilakukan termasuk transformasi digital yang memungkinkan terciptanya pertumbuhan eksponensial dan lompatan pendapatan.

Dengan demikian, generasi muda Indonesia saat ini memainkan peran penting dan diharapkan dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi masyarakat.

Indonesia juga tengah memiliki potensi momentum bonus demografi yang akan mencapai puncaknya di tahun 2041. Kondisi itu menjadi momentum agar generasi muda dapat bersiap untuk memenuhi kemandirian teknologi, sekaligus memenuhi labor and talent shortage global. Setidaknya Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan.


Baca juga: Menlu Inggris bangga membina wirausahawan baru teknologi Indonesia