SMF kembali terbitkan EBA-SP untuk aset BTN senilai Rp600 miliar
4 Oktober 2023 15:02 WIB
Dkumentasi - PT SMF bersama BTN menyediakan KPR rumah layak huni bagi masyarakat Provinsi Bengkulu yang berlokasi di Perumahan Surabaya Kota Bengkulu, di Bengkulu, Kamis. (14/9/2023) (ANTARA/Boyke Ledy Watra)
Jakarta (ANTARA) - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF kembali menerbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) seri EBA-SP SMF-BTN08 senilai Rp600 miliar.
Seri tersebut merupakan efek hasil transaksi sekuritisasi aset Kredit Pemilikan Rumah (KPR) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Penerbitan EBA-SP SMF-BTN08 resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 September 2023 dan memiliki rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
“Seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan EBA-SP SMF-BTN08 digunakan untuk melakukan pembelian kumpulan tagihan KPR BTN yang terpilih berdasarkan 32 kriteria seleksi dengan jumlah Rp600 miliar,” kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
EBA-SP SMF-BTN08 ditawarkan melalui penawaran umum dengan tenor 4 tahun Weighted Average Life (WAL atau rata-rata tertimbang jatuh tempo) dengan nominal Rp544,8 miliar atau 90,8 persen dari jumlah total tagihan dan tingkat bunga tetap sebesar 6,60 persen per tahun.
Dalam transaksi tersebut, selain berperan sebagai penerbit, SMF juga berperan sebagai arranger dan pendukung kredit. Sementara BTN berperan sebagai kreditur asal dan penyedia jasa (servicer). Adapun yang berperan sebagai wali amanat dan bank kustodian adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Ananta menjelaskan penerbitan EBA-SP SMF-BTN08 merupakan komitmen Perseroan sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan untuk menggairahkan kembali sektor perumahan nasional melalui upaya pendanaan kreatif (creative financing).
“Penerbitan EBA-SP dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam menekan backlog pemenuhan kebutuhan hunian bagi masyarakat Indonesia yang memerlukan dana jangka panjang yang cukup besar,” ujar Ananta.
SMF telah memfasilitasi penerbitan structured product berupa Efek Beragun Aset (EBA) sejak tahun 2009. Hingga saat ini, SMF telah melakukan penerbitan EBA dengan aset dasar tagihan KPR sebanyak 17 kali transaksi dengan total dana yang terkumpul dari pasar modal sebesar Rp14,21 triliun.
Baca juga: SMF gandeng Bank Dinar guna tekan backlog perumahan di Lombok
Baca juga: SMF: Program FLPP berkontribusi terhadap pencapaian tujuan SDGs
Seri tersebut merupakan efek hasil transaksi sekuritisasi aset Kredit Pemilikan Rumah (KPR) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Penerbitan EBA-SP SMF-BTN08 resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 September 2023 dan memiliki rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
“Seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan EBA-SP SMF-BTN08 digunakan untuk melakukan pembelian kumpulan tagihan KPR BTN yang terpilih berdasarkan 32 kriteria seleksi dengan jumlah Rp600 miliar,” kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
EBA-SP SMF-BTN08 ditawarkan melalui penawaran umum dengan tenor 4 tahun Weighted Average Life (WAL atau rata-rata tertimbang jatuh tempo) dengan nominal Rp544,8 miliar atau 90,8 persen dari jumlah total tagihan dan tingkat bunga tetap sebesar 6,60 persen per tahun.
Dalam transaksi tersebut, selain berperan sebagai penerbit, SMF juga berperan sebagai arranger dan pendukung kredit. Sementara BTN berperan sebagai kreditur asal dan penyedia jasa (servicer). Adapun yang berperan sebagai wali amanat dan bank kustodian adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Ananta menjelaskan penerbitan EBA-SP SMF-BTN08 merupakan komitmen Perseroan sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan untuk menggairahkan kembali sektor perumahan nasional melalui upaya pendanaan kreatif (creative financing).
“Penerbitan EBA-SP dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam menekan backlog pemenuhan kebutuhan hunian bagi masyarakat Indonesia yang memerlukan dana jangka panjang yang cukup besar,” ujar Ananta.
SMF telah memfasilitasi penerbitan structured product berupa Efek Beragun Aset (EBA) sejak tahun 2009. Hingga saat ini, SMF telah melakukan penerbitan EBA dengan aset dasar tagihan KPR sebanyak 17 kali transaksi dengan total dana yang terkumpul dari pasar modal sebesar Rp14,21 triliun.
Baca juga: SMF gandeng Bank Dinar guna tekan backlog perumahan di Lombok
Baca juga: SMF: Program FLPP berkontribusi terhadap pencapaian tujuan SDGs
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: