Surabaya (ANTARA) - Tiga lembaga survei menyebut Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid konsisten dengan elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari kalangan perempuan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Peluang keterpilihan (bakal) cawapres perempuan cukup besar di Pilpres 2024," kata pimpinan Rumah Demokrasi Ramdansyah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Tiga lembaga survei yang dimaksud yakni Lembaga Survei Independen Nusantara (LSI-Nusantara), Rumah Demokrasi, dan Dialektika Institute.

Baca juga: Indikator: Erick Thohir dongkrak dua nama capres

Survei pertama oleh Rumah Demokrasi, yang dilakukan dalam rentang waktu dari 28 Agustus hingga 4 September 2023, dilakukan secara regional di dua wilayah, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Hasil survei Rumah Demokrasi menyebutkan elektabilitas Yenny Wahid mencapai 30,2 persen; diikuti dengan Khofifah Indar Parawansa (22,8 persen), Susi Pudjiastuti (17,7 persen), Sri Mulyani Indarwati (12,6 persen), dan Puan Maharani (8,7 persen). Sebanyak 8,1 persen responden lain belum menentukan pilihan dalam survei itu.

Survei kedua dilakukan oleh Dialektika Institute, di mana hasilnya menunjukkan nama Yenny Wahid meraih elektabilitas tertinggi sebagai bakal cawapres perempuan dari basis Nahdlatul Ulama (NU).

"Sebanyak 27,6 persen responden survei memilih nama Yenny Wahid sebagai kandidat calon wakil presiden," kata Direktur Riset Dialektika Institute Mheky Polanda.

Baca juga: Survei ARSC: Yenny Wahid masuk figur Capres 2024

Masih dalam survei Dialektika Institute, sebanyak 25,4 persen responden memilih Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal cawapres.

Dalam simulasi pilpres di survei tersebut, bakal pasangan calon Prabowo Subianto-Yenny Wahid mendapat dukungan sebesar 40,7 persen dari responden; sementara bakal pasangan calon Ganjar Pranowo-Yenny Wahid memperoleh dukungan 32 persen dari responden.

Terakhir, survei terbaru dilakukan LSI-Nusantara yang menyebut sosok bakal cawapres perempuan pilihan responden tertinggi adalah Yenny Wahid.

"Dengan simulasi lima nama, Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi 31,6 persen," kata pendiri LSI-Nusantara Yasin Mohammad.

Baca juga: Survei: Tertinggi, elektabilitas Yenny cawapres perempuan di basis NU

Dalam survei LSI-Nusantara, empat nama bakal cawapres perempuan setelah Yenny Wahid adalah Khofifah Indar Parawansa (29 persen), Susi Pudjiastuti (9,2 persen), Puan Maharani (7,2 persen), dan Sri Mulyani Indrawati (4 persen). Sembilan belas persen responden lain tidak menjawab atau belum menentukan.

Selanjutnya, dalam simulasi pilpres secara tertutup, bakal pasangan calon Prabowo Subianto-Yenny Wahid memperoleh elektabilitas tertinggi mencapai 38,2 persen; sedangkan bakal pasangan calon Prabowo-Khofifah 37 persen dan Prabowo-Puan 29,6 persen.

Survei LSI-Nusantara dilakukan secara nasional melalui tele-polling dengan melibatkan 1.200 responden. Metodologi survei dilakukan dengan menelepon responden yang sebelumnya pernah menjadi responden terpilih dalam survei LSI-Nusantara.

Pemilihan responden dilakukan secara acak lewat sistem program komputerisasi, yaitu dengan memasukkan data nomor telepon. Survei LSI-Nusantara memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sebesar kurang lebih 2,8 persen.

Baca juga: LSIN: elektabilitas Yenny Wahid tertinggi sebagai cawapres perempuan