Jakarta (ANTARA) - Rambut rontok, yang secara medis dikenal sebagai alopecia, dapat menjadi pengalaman yang menyedihkan bagi pria dan wanita, setidaknya ada lima penyebab kerontokan rambut.

Faktor pertama yang dapat menjadi sebab kerontokan rambut adalah faktor genetika Androgenetic Alopecia. Sering disebut sebagai kebotakan pola pria atau kebotakan pola wanita, ini adalah penyebab paling umum dari kerontokan rambut.

Androgenetic Alopecia adalah faktor keturunan, dan utamanya memengaruhi pria dan wanita seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Rambut rontok bisa diatasi dengan minyak rosemary

Kedua, ketidakseimbangan hormonal seperti perubahan hormon akibat kehamilan, persalinan, menopause, atau gangguan tiroid dapat memicu kerontokan rambut. Sekelompok hormon seks pada tubuh yang biasa disebut Androgen, memainkan peran penting dalam proses ini.

Menurut laporan di laman TimesofIndia, Senin (2/10), Hormon yang tidak seimbang dapat mengecilkan folikel rambut serta mempersingkat siklus pertumbuhan rambut, membuat rambut tumbuh tampak lebih tipis, lebih rapuh, dan lebih cepat rontok.

Kemudian, kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan rambut rontok, seperti alopecia areata, infeksi kulit kepala, dan penyakit autoimun.

Faktor keempat adalah obat-obatan. Beberapa obat, termasuk obat untuk kanker, tekanan darah tinggi, depresi, dan radang sendi, dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai efek samping.

Baca juga: Atasi rambut rontok dengan konsumsi makanan bernutrisi

Selanjutnya, faktor terakhir yang paling sering dialami banyak orang adalah stres. Tingkat stres fisik atau emosional yang tinggi dapat menyebabkan kerontokan rambut sementara. Hal ini sering disebut sebagai telogen effluvium.

Stres dapat mengganggu produksi ini dan juga siklus pertumbuhan rambut sehingga menyebabkan kondisi telogen effluvium, yang menjadi penyebab jumlah rambut rontok berlebihan.

Selain itu, stres juga dapat membuat rambut beruban. Para ilmuwan menjelaskan bahwa pigmen melanin diproduksi oleh sel yang disebut melanosit dan bertanggung jawab untuk memberi warna pada rambut.

Tak hanya berdampak pada rambut, stres dikenal dapat menjadi pemicu gangguan kesehatan lainnya, seperti kesehatan mental, hingga fisik seperti munculnya jerawat dan lain-lain.

Baca juga: Kadar hormon stres pada rambut bisa indikasikan masalah jantung