Nunukan (ANTARA News) - Truk milik perusahaan kelapa sawit Bumi Seimenggaris Indah (BSI) terbalik di poros Kanduangan-Sei Ular Desa Sekaduyantaka Kecamatan Seimenggaris Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, Minggu siang, hingga menyebabkan empat pekerjanya tewas.

Informasi yang diperoleh dari Satlantas Polres Nunukan di RSUD Nunukan, Minggu, menyebutkan bus yang terbalik itu membawa 33 pekerja perusahaan yang turut menjadi korban dan empat di antaranya meninggal dunia.

Petugas Satlantas Polres Nunukan itu menambahkan dari empat korban meninggal dunia itu, dua di antaranya meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) dan dua orang meninggal saat tiba di RSUD Nunukan.

Empat pekerja yang meninggal dunia yakni Arjun Akhir asal Sulsel, dan Alfonsus Moa (26) asal Maumere NTT. Keduanya meninggal dunia di UGD RSUD Nunukan setelah terlebih dahulu mendapatkan perawatan medis akibat luka parah pada bagian kepala.

Kemudian dua korban meninggal dunia di TKP yaitu Musa Bin Lopo (30) asal Ajaotupas Kabupaten Soe NTT, dan seorang lagi berasal dari Sulsel dan belum diketahui identitasnya.

Polisi telah mengamankan sopir truk yang mengalami kecelakaan pukul 12.00 Wita itu di Mapolres Nunukan, kata petugas Satlantas Polres Nunukan.

Seorang korban bernama Yon (18) mengaku jumlah pekerja yang menumpang di mobil truk itu sebanyak 33 orang dan sebagian besar mengalami luka parah pada bagian kepala akibat terlempar ke pinggir jalan yang belum beraspal.

Pemuda asal Maumere Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengatakan, dirinya mengantar teman-teman sekerjanya yang akan pulang kampung ke Maumere, Senin (20/5), tiba-tiba truk berjalan mundur dan terbalik ketika gagal "over geer" saat akan mendaki tanjakan.

"Waktu kejadian itu, mobil kami baru saja menurun dan pada saat berada di jalanan rata hendak mendaki sopir "over geer". Tapi mungkin remnya tidak berfungsi akhirnya mundur dan langsung terbalik," kata Yon saat ditemui di unit gawat darurat (UGD) RSUD Nunukan.

Pekerja yang terluka parah yang sebagian besar di bagian kepala termasuk yang meninggal dunia itu, kata dia, akibat terlempar jauh ke jalanan yang penuh batu.

Berdasarkan pantauan di UGD RSUD NUnukan, ke-33 pekerja yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas itu langsung mendapatkan perawatan dari tim medis termasuk dua orang anak bawah umur lima tahun (balita).

Kedua anak balita tersebut hanya mengalami luka ringan yaitu lecet di bagian tangan dan badannya.

Keempat jenazah yang menjadi korban mobil truk perusahaan BSI yang terbalik itu, masih disemayamkan di RSUD Nunukan. (KR-MRN/A041)