Semarang (ANTARA News) - Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah menyebutkan sampai saat ini masih ada 48 persen guru swasta di wilayah itu yang belum sarjana (S1).

"Saat ini, kurang lebih ada 421 ribu guru di Jateng, 177 ribu di antaranya guru swasta," kata Ketua PGSI Jateng M. Zen Adv saat Refleksi Hari Pendidikan Nasional dan HUT Ke-7 PGSI di Semarang, Minggu.

Dari sekitar 177 ribu guru swasta itu, menurut Zen yang juga anggota Komisi E DPRD Jateng itu, 40 persennya guru pendidikan dasar (SD).

"Masih banyak ditemui guru swasta di daerah-daerah yang gajinya masih Rp200-300 ribu/bulan. Karena itu, kami berupaya terus memperjuangkan agar guru-guru swasta diperhatikan oleh pemerintah," katanya.

Menurut dia, guru-guru swasta harus diberikan peluang yang sama dengan guru negeri, antara lain dalam kesempatan mengikuti pelatihan, diklat, dan pendidikan untuk meningkatkan kompetensi mereka.

"Yayasan dan satuan pendidikan swasta harus pula memotivasi guru-gurunya dengan menyekolahkannya ke jenjang lebih tinggi. Undang-Undang Guru dan Dosen mengamanatkan guru harus berkuaifikasi S1," kata Zen.