"Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, dan wisatawan agar tidak memasuki serta tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas (erupsi vulkanik)," kata Petugas Pos Pemantauan Gunung Ili Lewotolok, Syawaludin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Letusan terekam melalui seismograf dengan amplitudo maksimum 35,2 milimeter dan durasi 55 detik.
Kemudian, erupsi kedua terjadi pukul 17.52 WITA dengan kolom letusan lebih kurang 700 meter. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.
Amplitudo maksimum erupsi yang terekam melalui seismogram adalah 33,6 milimeter dengan durasi selama 50 detik.
Syawaludin meminta masyarakat yang berada di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok.
Masyarakat juga diminta menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain yang dapat melindungi mata dan kulit untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainnya akibat abu vulkanik.
Baca juga: Gunung Ili Lewotolok meletus lontarkan abu setinggi 700 meter
Baca juga: PVMBG rekam peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet Jateng
Baca juga: Gunung Ibu di Maluku Utara meletus lontarkan abu vulkanik ke utara