"Struktur tanah di daerah kita ini cukup bagus untuk pengembangan anggur, walaupun lahan terbatas tetapi apabila kualitas tanah bagus dan kemampuan serta kapasitas petani ditingkatkan maka itu akan lebih baik," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa dua petani anggur tersebut dikirim ke Korea Selatan agar mereka dapat belajar serta mengembangkan kompetensi dan kapasitas dalam membudidayakan tanaman anggur, khususnya di lahan terbatas.
Menurut dia, Korea Selatan memiliki pengelolaan pertanian anggur yang cukup baik serta berkualitas sehingga dapat menjadi percontohan budidaya anggur bagi para petani di Kota Palu.
"Maka dari itu, kami mengirim para petani ke Korea Selatan. Saya menyebutnya bukan ilmu tapi pemahaman - pemahaman baru yang lebih terkait bagaimana pengelolaan anggur yang lebih baik," katanya.
Ia mengatakan kedua petani itu diagendakan untuk belajar mengenai pengelolaan dan budidaya tanaman anggur selama satu pekan di Korea Selatan.
Hal ini, kata dia, karena para petani yang diberangkatkan merupakan petani yang sudah berpengalaman atau telah memiliki dasar, bukan lagi baru belajar atau seorang pemula.
"Para petani ini sudah lama dan berpengalaman, sehingga ketika mereka masuk nantinya akan belajar lebih cepat. Pertumbuhan anggur pada dasarnya sama, hanya saja penanganannya berbeda. Itu yang harus kita praktekkan," ujarnya.
Baca juga: Mentan mendorong anak muda Sulteng bangun pertanian modern
Baca juga: Dinas TPH sebut sektor pertanian Sulteng tumbuh meski terjadi El Nino