Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadwalkan tindakan bantuan teknologi modifikasi cuaca (TMC) pada pekan pertama Oktober ini untuk mengurangi kabut asap yang tengah melanda Sumatera Selatan akibat periode El Nino.
"Kami sudah jadwalkan penggunaan teknologi modifikasi cuaca atau TMC pada minggu pertama Bulan Oktober dengan fokus utama pada Kabupaten Ogan Komering Ilir," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada ANTARA, di Jakarta, Selasa.

Abdul menjelaskan TMC merekayasa cuaca dengan cara menyemai garam dalam jumlah besar ke awan konvektif yang berpotensi untuk dikonversi menjadi air hujan.

Modifikasi cuaca tersebut, sambung Abdul, dapat mempercepat sekaligus memilih lokasi jatuhnya hujan yang diharapkan dapat langsung mengurangi titik panas (hotspot) sekaligus penyebaran kabut asap.

Dari 17.141 titik panas di Sumatera Selatan pada minggu kelima bulan September 2023, ia berharap jumlah tersebut dapat berkurang signifikan meski bantuan TMC dari BNPB nantinya sangat dipengaruhi oleh ketersediaan awan konvektif yang potensial.

Baca juga: BNPB sebut cakupan asap karhutla Sumsel terkendali
Abdul juga mengatakan, BNPB telah menurunkan beberapa bantuan lain guna mempercepat penanganan kabut asap di Bumi Sriwijaya tersebut.

Beberapa diantaranya, ialah pemberian enam belas item untuk satgas darat, seperti pompa dan alat pelindung diri para petugas lapangan, lalu ada enam unit helikopter water bombing, dan dua unit helikopter patroli yang sudah aktif menyusur titik-titik panas di sekitar wilayah Sumatera Selatan sejak April 2023.

Adapun selain Sumatera Selatan, terdapat tiga provinsi lain yang juga akan mendapatkan bantuan teknologi modifikasi cuaca dari BNPB pada minggu pertama Oktober 2023, yaitu Jambi, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Baca juga: Pemerintah bantah tudingan kabut asap melintas ke Malaysia
Baca juga: Polda Sumsel kembali kirim 100 personel padamkan karhutla OKI