Denpasar (ANTARA News) - Lomba balap kapal layar "Wonderful Indonesia Fremantle to Bali International Yacht Race and Rally" (WIFB) digelar kembali setelah 14 tahun vakum.

"Kami sebelumnya mengalami kesulitan memperoleh sponsor untuk kegiatan ke luar negeri, tetapi kemudian pemerintah Indonesia (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) menyelamatkan kami pada tahun 2011 karena pada saat itu Indonesia sedang mempromosikan wisata berlayar ," kata Komodor Fremantle Sailing Club, Bob Kucera, di Denpasar, Sabtu.

Lomba layar yang melintasi jalur Fremantle, Australia, menuju Pelabuhan Benoa, Denpasar, itu awalnya dirancang setahun sekali. Namun untuk menarik lebih banyak wisatawan, maka kegiatan lomba "yacht" itu digelar dua tahun sekali.

Dia mengungkapkan kawasan perairan Indonesia merupakan kawasan yang menarik untuk dijelajahi terutama dari kawasan Australia Barat.

Sementara itu Kepala Pusat Informasi Publik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Noviendi Makalam menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Fremantel Sailing Club, Pemerintah Australia dan instansi lainnya selama lima kali pelaksanaan sejak tahun 2011.

"Kami telah mengadakan perjanjian kontrak selama lima kali dan pada tahun 2015 akan lebih besar lagi," ujarnya.

Makalam menyatakan bahwa kegiatan dua tahun sekali itu pernah digelar dengan menyinggahi Bali dan daerah lainnya di Indonesia sejak tahun 1981 hingga terakhir tahun 1997 yang pada saat itu menjelajahi rute Fremantle ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Lomba bahari itu merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Konsulat Jenderal RI di Perth, dan Garuda Indonesia dengan "Fremantle Sailing Club" (FSC) Australia.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata bahari dan meningkatkan citra pariwisata Indonesia di dunia serta lebih memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia," ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa perlombaan ini dapat membantu usaha Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menarik lebih banyak kapal-kapal layar atau "yacht" dan para pelaut internasional ke Tanah Air dengan potensi alam dengan ribuan pulau dan keragaman budaya.

Untuk perlombaan tahun ini, diikuti 35 kapal "yacht" yang dilepas oleh Governor of Western Australia, H.E. Malcolm McCusker dari pelabuhan Marina Fremantle Sailing Club, Australia pada 4 Mei 2013 dan ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih.

"Para peserta telah tiba di Pelabuhan Benoa, Denpasar mulai 10-18 Mei 2013," katanya.

Klub pelayaran Fremantle (FSC) akan menyelenggarakan "yacht race" selama lima kali berturut-turut terhitung mulai tahun 2011, dan pelaksanaannya dilakukan setiap dua tahun sekali.

Dia mengaku bahwa dampak langsung yang dirasakan dari kegiatan itu adalah sudah mendatangkan wisatawan lebih dari 500 orang yang datang langsung ke Indonesia khususnya ke Bali. (KR-MDE/M038)