Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memfasilitasi temu bisnis antara petani, pengusaha dan investor guna meningkatkan pengembangan pasar komoditas lada hitam Lampung. "Kerjasama lintas sektor dan wilayah adalah kunci keberhasilan. Melalui kegiatan temu bisnis bisa menjadi wahana untuk mempertemukan visi dan tujuan bersama dalam mewujudkan pertumbuhan sektor rempah dan lada di Provinsi Lampung," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi melalui keterangan yang diterima di Bandarlampung, Selasa.

Ia menjelaskan kegiatan temu bisnis tersebut tidak hanya pertemuan bisnis saja, melainkan menjadi sarana membuka jalan kemitraan bagi petani, pelaku industri, asosiasi bisnis, dan lembaga terkait lainnya.

"Kegiatan ini menjadi momentum bagi industri dan perdagangan di Provinsi Lampung untuk memperluas pasar, meningkatkan daya saing produk, dan menciptakan nilai tambah dari produsen rempah-rempah dan lada hitam khususnya," katanya.

Dia melanjutkan Pemerintah Provinsi Lampung pun berkomitmen untuk menyediakan berbagai bentuk dukungan dan fasilitas kepada para pelaku industri lada hitam untuk mengembangkan pasar komoditas andalan daerah tersebut.

"Kami memahami bahwa keberhasilan sektor rempah dan lada tidak dapat tercapai tanpa adanya lingkungan yang kondusif, regulasi yang jelas, dan dukungan penuh dari pemerintah sehingga akan terus dilakukan pendampingan serta memfasilitasi pengembangan komoditas lada," ucap dia.

Menurut dia, kegiatan temu bisnis yang masuk dalam rangkaian Festival Rempah dan Lada Lampung 2023 ini juga menjadi ajang promosi berbagai produk rempah dan lada milik UMKM, perusahaan, koperasi, usaha bersama yang akan langsung dipertemukan dengan investor yang berasal dari dalam dan luar negeri seperti Malaysia, India,dan Singapura.

Baca juga: BI Lampung sebut produktivitas lada hitam perlu ditingkatkan

"Dari sinergi ini, diharapkan akan muncul inovasi, peningkatan kualitas produk, dan peningkatan daya saing yang dapat membawa sektor rempah dan lada Lampung ke tingkat baru," tambahnya.

Tanggapan lain dikatakan oleh salah satu pengurus koperasi produsen lada hitam Lampung yakni Koperasi Mutiara Cahaya Baru Lampung Timur Eko Wahyudi.

"Kegiatan temu bisnis ini sangat membantu untuk mengumpulkan petani secara langsung. Sehingga dapat mencapai tujuan utama yaitu bisa melakukan ekspor sendiri melalui wadah koperasi yang dimiliki," kata Eko Wahyudi.

Melalui kegiatan temu bisnis ini, para petani lada pun berharap akan mendapatkan pembeli yang bisa menguntungkan petani.

"Yang jelas mengenai harga, bisa ditingkatkan lagi dan sebagai produsen bisa meningkatkan kualitas. Sebagai pembeli bisa juga meningkatkan harga penjualan dari ditingkat petani," lanjutnya.

Ia juga berharap ke depannya, Pemerintah Provinsi Lampung dapat selalu memberikan bimbingan kepada petani agar bisa masuk pasar internasional, dengan melakukan ekspor langsung tanpa ada melalui pihak-pihak lain.