Washington (ANTARA News) - Pegiat penuntut penutupan penjara Guantanamo memperingati 100 hari mogok makan di tempat itu pada Jumat dengan menyampaikan petisi kepada Gedung Putih berisi sekitar 370.000 tanda tangan.
Sekelompok pegiat mengenakan seragam oranye dan tutup kepala hitam seperti yang digunakan tahanan di teluk Guantanamo berkumpul di luar Gedung Putih menuntut penutupan segera penjara bermasalah itu.
"Tidak bermoral, ilegal, tidak efektif," bunyi tulisan dalam satu spanduk yang mereka bawa.
Richard Killmer, direktur eksekutif National Religious Campaign Against Torture, mengatakan penahanan yang bertahun-tahun tanpa tuduhan atau diadili telah menimbulkan satu rasa keputusasaan dan kehilangan harapan di kalangan para tahanan di Guantanamo, yang menyebabkan lebih dari 100 orang di antara mereka ikut melakukan mogok makan."
Kolonel Morris Davis, mantan jaksa militer di Guantanamo menyerahkan petisi itu kepada Gedung Putih.
Para aktivis juga menyebut Presiden Barack Obama pembohong, mengacu janjinya masa lalu untuk menutup penjara militer Amerika Serikat itu.
Dari 166 tahanan, 102 orang melakukan mogok makan di Guantanamo dengan 30 orang terpaksa diberi makanan melalui selang-selang. Seorang tahanan masih tetap berada di rumah sakit tetapi para pejabat penjara mengatakan nyawanya tidak berbahaya, demikian AFP.
(H-RN/B002)
Pegiat tuntut penutupan penjara Guantanamo
18 Mei 2013 19:32 WIB
Ilustrasi Penjara Guantanamo (reuters)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: