KKP beri pendampingan program bioflok lele di Ponpes di Bandarlampung
3 Oktober 2023 14:18 WIB
Pendampingan budidaya ikan lele dengan menggunakan metode bioflok di Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasiswa Al Awwabin, Bandarlampung bantuan dari Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Bandarlampung, Selasa, (3/10/2023). (ANTARA/Dian Hadiyatna)
Bandarlampung (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan pendampingan budidaya ikan lele dengan menggunakan metode bioflok di Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasiswa Al Awwabin, Bandarlampung.
"Pendampingan yang diberikan berupa pendampingan teknis mulai persiapan sampai panen," kata Penyuluh Perikanan Muda Dinas Perikanan Kota Bandarlmapung, Samsun Aribama, di Bandarlampung, Selasa.
Ia pun mengatakan selain pendampingan teknis, KKP juga memberikan paket bantuan mulai dari bangunan fisik dan sarana produksi seperti benih ikan lele beserta pakan, probiotik dan obat obatan.
"Tentunya tujuan kami, memberikan pendampingan di ponpes agar mereka bisa melakukan budidaya ikan, sehingga dapat meningkatkan produksi perikanan dan memenuhi kebutuhan protein untuk santri secara mandiri," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, ponpes juga dapat membuka peluang usaha perikanan dari hasil mengelola atau membudidayakan ikan dengan metode bioflok yang cukup mudah.
"Jadi diharapkan secara ekonomi ponpes bisa meningkatkan pemasukannya sehingga berimplikasi pada kesejahteraan warga di ponpes. Kemudian juga sebagai pengenalan usaha kepada santri dan peningkatan SDM di lingkungan pesantren," kata dia.
Ia mengatakan bahwa kolam bundar bioflok yang diberikan kepada Ponpes Mahasiswa Al Awwabin sebanyak enam unit dengan diameter 4 meter serta bibit lele sebanyak 15.000 ekor.
"Dengan 6 kolam, dan ditebar 15.000 bibit ekor lele itu bisa menghasilkan 1 sampai dengan 1.3 ton, ini untuk tahap awal pembelajaran, selanjutnya bisa ditingkatkan secara bertahap hingga 2,5 ton," kata dia.
Baca juga: KKP minta peternak pakai teknologi bioflok untuk jaga pertumbuhan ikan
Baca juga: DKP Bengkulu siapkan Rp1,5 miliar untuk budi daya ikan sistem bioflok
Baca juga: Warga Cirebon dapat bantuan kolam Bioflok lele dari Pemerintah Pusat
"Pendampingan yang diberikan berupa pendampingan teknis mulai persiapan sampai panen," kata Penyuluh Perikanan Muda Dinas Perikanan Kota Bandarlmapung, Samsun Aribama, di Bandarlampung, Selasa.
Ia pun mengatakan selain pendampingan teknis, KKP juga memberikan paket bantuan mulai dari bangunan fisik dan sarana produksi seperti benih ikan lele beserta pakan, probiotik dan obat obatan.
"Tentunya tujuan kami, memberikan pendampingan di ponpes agar mereka bisa melakukan budidaya ikan, sehingga dapat meningkatkan produksi perikanan dan memenuhi kebutuhan protein untuk santri secara mandiri," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, ponpes juga dapat membuka peluang usaha perikanan dari hasil mengelola atau membudidayakan ikan dengan metode bioflok yang cukup mudah.
"Jadi diharapkan secara ekonomi ponpes bisa meningkatkan pemasukannya sehingga berimplikasi pada kesejahteraan warga di ponpes. Kemudian juga sebagai pengenalan usaha kepada santri dan peningkatan SDM di lingkungan pesantren," kata dia.
Ia mengatakan bahwa kolam bundar bioflok yang diberikan kepada Ponpes Mahasiswa Al Awwabin sebanyak enam unit dengan diameter 4 meter serta bibit lele sebanyak 15.000 ekor.
"Dengan 6 kolam, dan ditebar 15.000 bibit ekor lele itu bisa menghasilkan 1 sampai dengan 1.3 ton, ini untuk tahap awal pembelajaran, selanjutnya bisa ditingkatkan secara bertahap hingga 2,5 ton," kata dia.
Baca juga: KKP minta peternak pakai teknologi bioflok untuk jaga pertumbuhan ikan
Baca juga: DKP Bengkulu siapkan Rp1,5 miliar untuk budi daya ikan sistem bioflok
Baca juga: Warga Cirebon dapat bantuan kolam Bioflok lele dari Pemerintah Pusat
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: