Warga belum siap harga BBM dinaikkan
18 Mei 2013 11:34 WIB
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar, menutup jalan dengan membakar ban ketika berdemonstrasi di depan kampus mereka, Rabu (15/5). Mereka mendesak pemerintah menasionalisasi perusahaan asing sehingga tidak perlu menaikkan harga BBM yang hanya menambah penderitaan rakyat. (FOTO ANTARA/Yusran Uccang)
Rengat, Riau (ANTARA News) - Sejumlah warga Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, belum siap menerima kenaikan harga BBM yang direncanakan pemerintah, pasalnya ekonomi masyarakat masih rendah.
"Tentu keberatan jika harga BBM naik, masih ada kemungkinan lain yang dapat dilakukan pemerintah pusat dalam mengurangi subsidi yang terlalu besar itu," kata Yanti (34), seorang ibu rumah tangga di Pematang Reba dijumpai saat pengisian BBM di salah satu SPBU, di Rengat, Sabtu.
Sementara harga barang-barang keperluan yang sekarang saja dirasakan sudah tinggi dan menyulitkan apalagi jika dinaikkan mencapai Rp6000.
"Tiap hari masih ada warga mengumpulkan sampah untuk membeli beras, bahkan sejumlah anak mereka tidak dapat mengenyam pendidikan akibat tidak ada biaya," kata dia memberi contoh.
"BLT yang dijanjikan itu belum tentu menyelesaikan masalah. BLT hanya berlangsung beberapa bulan setelah itu hilang, penerima BLT juga tidak teransparan masih banyak warga yang tidak layak yang mendapatkan BLT," sebutnya.
(KR-NSH/O001)
"Tentu keberatan jika harga BBM naik, masih ada kemungkinan lain yang dapat dilakukan pemerintah pusat dalam mengurangi subsidi yang terlalu besar itu," kata Yanti (34), seorang ibu rumah tangga di Pematang Reba dijumpai saat pengisian BBM di salah satu SPBU, di Rengat, Sabtu.
Sementara harga barang-barang keperluan yang sekarang saja dirasakan sudah tinggi dan menyulitkan apalagi jika dinaikkan mencapai Rp6000.
"Tiap hari masih ada warga mengumpulkan sampah untuk membeli beras, bahkan sejumlah anak mereka tidak dapat mengenyam pendidikan akibat tidak ada biaya," kata dia memberi contoh.
"BLT yang dijanjikan itu belum tentu menyelesaikan masalah. BLT hanya berlangsung beberapa bulan setelah itu hilang, penerima BLT juga tidak teransparan masih banyak warga yang tidak layak yang mendapatkan BLT," sebutnya.
(KR-NSH/O001)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: