Jakarta (ANTARA) - Jerih payah atlet-atlet Indonesia di gelanggang Asian Games Hangzhou pada hari ke-10 pentas olahraga terbesar se-benua Asia itu kembali tidak membuahkan hasil yang menggembirakan.

Setelah sempat menembus posisi 10 besar dalam klasemen sementara peraih medali Asian games 2022 di Hangzhou pada Minggu (1/10) dengan tambahan sekeping emas melalui Amellya Nur Sifa dari nomor balap sepeda BMX, hari ini Senin (2/1) kontingen garuda kembali melorot tiga peringkat.

Posisi Indonesia tergeser oleh kontingen Bahrain, Iran dan Kazakhstan yang masing-masing menempati posisi ke 10, 11 dan 12 dengan perolehan medali emas yang pastinya melebihi kontingen Merah Putih.

Pada peringkat 13 ini pun posisi kontingen Merah Putih masih sangat rawan untuk disalip Singapura yang hanya terpaut sekeping emas saja, namun negeri jiran itu memiliki jumlah perak yang lebih banyak.

Persaingan di papan tengah klasemen ini sangat ketat karena selisih jumlah medali sedemikian tipis, sehingga tambahan setiap keping medali, apakah itu emas, perak mau pun perunggu, sudah cukup untuk mendepak saingan terdekat dari posisi sebelumnya.

Semisal Bahrain yang pada petang hari masih di bawah peringkat Indonesia, yakni di posisi ke-13, namun beberapa jam kemudian langsung menyodok 10 besar setelah banyak mendulang emas dari cabang atletik.

Sedangkan Iran yang menambah 2 emas dari kurash dan atletik serta Kazakhstan dengan sekeping emas dari kano, sukses mempertahankan posisinya untuk tetap berada di atas Indonesia, yang sehari sebelumnya masuk 10 besar usai menggaet emas dari nomor balap sepeda BMX.

Perubahan komposisi peringkat negara-negara peserta Asian Games 2022 lainnya di papan tengah klasemen ini sangat cepat berubah seiring dengan semakin banyaknya nomor-nomor cabang olahraga yang memasuki babak final atau perebutan medali.

Sementara untuk peringkat teratas tidak diragukan lagi bahwa tuan rumah sudah memastikan diri menjadi juara umum Asian Games edisi kali ini dengan torehan jumlah medali emas yang tidak akan terkejar oleh kontingen mana pun. Sementara posisi runner-up masih diperebutkan dengan sangat ketat antara Jepang dan Korsel.

Adapun dengan kontingen Garuda pada kompetisi hari kesepuluh kembali gagal mendulang satu pun medali dari sejumlah nomor final yang diikuti.

Dari Fuyang Water Sports Centre, Hangzhou, dilaporkan dua wakil Indonesia yang bertarung di dua nomor final harus mengakui ketangguhan lawan-lawan mereka. Nur Meni dan Riska Andriyani yang berjibaku di final sprint kano ganda putri 500m harus puas finis di urutan keenam dengan catatan 2:11,699 yang terpaut 10,290 detik dari juara Olimpiade Xu Shixiao dan Sun Mengya yang dengan mudah membawa pulang emas ke tangan tuan rumah China.

Duo atlet dayung nasional ini menyebut kondisi lintasan yang berangin telah menghalangi mereka untuk mengeluarkan penampilan terbaiknya. "Kondisi angin hari ini sayangnya tidak bagus untuk nomor putri C2 karena mereka sangat ringan (berat badannya), jadi sangat sulit bagi para atlet putri menjalani lomba dengan angin seperti ini," kata Andrii Kraitor, sang pelatih asal Bulgaria.

Hasil senada juga menerpa atlet muda kano Indonesia Rudiansyah yang bertarung di final nomor 1000m tunggal putra. Rudiansyah harus puas finis di posisi kedelapan dengan catatan 4:58,328, terpaut margin sangat lebar 42,386 detik dari atlet Taiwan Lai Kuan-Chieh yang merebut emas.

Namun demikian masih ada peluang dari Fuyang Water Sports Centre ini untuk menyumbang medali tatkala Riska Andriyani menjalani final nomor kano tunggal putri 200m pada Selasa, dan kembali berduet dengan Nur Meni di nomor ganda putri 200m pada hari yang sama. Sedangkan Rudiansyah akan kembali berlaga di nomor 500m ganda putra berduet dengan Anwar Tarra, seniornya di pelatnas yang langganan menjuarai SEA Games dan membantu Indonesia merebut perak dan perunggu perahu naga Asian Games 2018.

Masih dari rumpun cabang olahraga air, atlet lompat indah Indonesia Gladies Lariesa Garina Haga terseok di peringkat buncit dari 12 peserta yang berkompetisi pada nomor papan satu meter putri Asian Games 2022. Capaian ini jauh dari apa yang ditargetkan pelatih, yakni setidaknya Gladies dapat meraih perunggu di ajang level Asia tersebut.

Bertarung di Hangzhou Olympics Sports Centre, Gladies hanya mampu mengumpulkan total poin 182,05 setelah melakukan lima putaran loncatan. Ia terpaut jauh sebesar 135,50 poin dari pemenang medali emas, yakni atlet China Yajie Li dengan total 317,55 poin. Sedangkan medali perak menjadi milik wakil China lainnya, Shan Lin, dengan total raihan 303,80 poin. Atlet Korea Selatan Suji Kim menjadi peraih medali perunggu dengan 267,10 poin.

Selanjutnya dari arena atletik di Stadion Hangzhou Olympic Sports Centre, tim Indonesia berhasil melaju ke final estafet 4 x 100 meter putra, setelah pada putaran 1 heat 2 berhasil menduduki posisi kedua.

Berlari di lintasan 6, tim Indonesia yang dihuni Bayu Kertanegara, Adith Rico Pradana, Wahyu Setiawan, dan Lalu Muhammad Zohri berhasil mencatatkan waktu 39,56 detik. Dari heat tersebut, Jepang menjadi yang tercepat dan menduduki posisi pertama dengan catatan waktu 38,99 detik.

Final lomba lari estafet 4x100 putra akan berlangsung di tempat yang sama pada Selasa (3/10), dan tim Indonesia akan bersaing dengan Thailand, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, China, dan Singapura.

Sementara itu di arena yang sama, atlet senior putri Maria Natalia Londa mengakhiri nomor lompat jauh tanpa medali menyusul hasil final penuh kontroversi.

Berupaya memperbaiki upaya pertamanya sejauh 5,98m, Maria mendapati lompatan keduanya didiskualifikasi kemudian mengajukan protes untuk lompatan ketiganya yang juga dianggap tidak sah karena kakinya tidak berada di papan tumpuan saat melompat. Pada akhirnya, Maria finis di peringkat ke-10 dengan catatan 5,98m yang dianggap sah oleh dewan juri.

Beralih ke sepak takraw. Dari Jinhua Sports Centre Gymnasium, Indonesia memastikan lolos ke semifinal sepak takraw putra nomor quadrant, setelah menang 2-0 atas Myanmar dan menjadi juara Grup A pada Senin. Jadwal semifinal akan berlangsung pada Selasa (3/10) di tempat yang sama dengan calon lawan Indonesia belum diketahui karena masih menunggu berakhirnya seluruh pertandingan Grup B.

Hasil positif juga dipersembahkan tim sepak takraw putri yang memenangi pertandingan pertamanya di babak penyisihan atas Jepang dengan skor 2-0. Selanjutnya timnas putri ini akan meladeni Vietnam pada esok hari.


Baca juga: Maria Londa gagal raih medali lompat jauh Asian Games Hangzhou
Baca juga: Gladies huni posisi ke-12 nomor loncat indah papan 1 meter
Baca juga: Riska Andriyani bertekad pertahankan medali kano Asian Games


Bulu tangkis

Harapan besar kontingen Indonesia untuk menambah pundi-pundi medali emasnya ada pada bulu tangkis. Setelah pada nomor beregu putra dan putri Indonesia tak berhasil meraih medali apa pun karena sama-sama tersingkir pada babak perempat final, kini perjuangan untuk memenuhi target tiga emas kembali hadir dari nomor perorangan yang dimulai Senin (2/10) dan akan berlangsung hingga Sabtu (7/10).

Pasangan ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari menjadi wakil Indonesia pertama yang mengamankan tempat di babak kedua setelah menang atas pasangan Korea Selatan Kim Won Ho/Jeong Na Eun melalui rubber game 21-15, 16-21, 21-19. Selanjutnya di babak 16 besar, Rinov/Pitha akan menghadapi wakil unggulan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino.

Sayangnya langkah mulus Rinov/Pitha ini tidak diikuti ganda campuran Indonesia lainnya, yakni Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati yang terpaksa menelan pil pahit kekalahan dari pasangan Chinese Taipei Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin dengan dua gim langsung 13-21, 20-22.

Keberhasilan berikutnya ditorehkan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang membukukan kemenangan mudah pada babak 32 hari ini. Pasangan berjuluk The Babies itu menang dua gim langsung 21-9, 21-8 atas ganda putra peringkat ke-456 dunia Leong Iok Chong/Vong Kok Weng asal Macau.

Selanjutnya pada babak 16 besar, Leo/Daniel akan menghadapi lawan sulit yakni duet India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang kini tengah berada dalam puncak performa.

Perjalanan masih panjang dan kompetisi ini belum berakhir. Masih ada hari esok untuk memenuhi harapan dan target yang telah ditetapkan.

Baca juga: Final lompat jauh kontroversial, Asian Games mengecewakan Maria Londa
Baca juga: The Babies raih kemenangan mudah pada babak 32 besar
Baca juga: Rehan/Lisa: Seharusnya kami bisa tampil lebih lepas