Rozik: longsor Freeport tidak berpengaruh pada operasional
17 Mei 2013 22:22 WIB
Pekerja Tambang Freeport Ratusan pekerja tambang PT. Freeport Indonesia berkumpul di Mile 72 menunggu kepastian nasib rekan mereka yang tertimbun longsor di Terowongan Big Gossan, Tembagapura, Timika, Papua, Kamis (16/5). Tim Evakuasi dari Emergensi Respons Group PT. Freeport Indonesia masih kesulitan mengevakuasi sejumlah korban karena kondisi medan yang sulit. (ANTARA/Spedy Paereng) ()
Jayapura (ANTARA News) - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto mengatakan runtuhnya sebagian terowongan di area fasilitas pelatihan Big Gossan terjadi di area yang letaknya jauh dari lokasi pertambangan aktif.
Diperkirakan tidak akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional dan perkembangan, kata Rozik dalam siaran persnya di Jayapura, Jumat..
"Kami terus memberikan doa dan dukungan untuk rekan-rekan kami yang masih terperangkap dalam reruntuhan dan yang sedang cidera," katanya.
Ia menjelaskan fokus utama pihaknya saat ini adalah untuk melakukan evakuasi terhadap seluruh pekerjanya yang masih terperangkap dalam reruntuhan terowongan.
"Kami menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga rekan-rekan yang sedang berduka," imbuhnya.
Lebih lanjut Rozik menegaskan bahwa PT Freeport Indonesia akan melakukan investigasi yang menyeluruh untuk mencari penyebab runtuhnya terowongan setelah usaha penyelamatan dan pemulihan selesai dilaksanakan.
"Sebagai tanda belasungkawa dan simpati terhadap mereka yang terlibat dalam usaha penyelamatan dan pemulihan serta rekan-rekan yang terkena musibah ini, kegiatan operasi telah dihentikan sementara sejak 14 Mei 2013," urainya.
Sebelumnya, terjadi insiden runtuhnya sebagian terowongan di area fasilitas pelatihan Big Gossan di area yang letaknya jauh dari lokasi pertambangan aktif. Diduga puluhan pekerja terperangkap di dalamnya.
(T.KR-HDK/R010)
Diperkirakan tidak akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional dan perkembangan, kata Rozik dalam siaran persnya di Jayapura, Jumat..
"Kami terus memberikan doa dan dukungan untuk rekan-rekan kami yang masih terperangkap dalam reruntuhan dan yang sedang cidera," katanya.
Ia menjelaskan fokus utama pihaknya saat ini adalah untuk melakukan evakuasi terhadap seluruh pekerjanya yang masih terperangkap dalam reruntuhan terowongan.
"Kami menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga rekan-rekan yang sedang berduka," imbuhnya.
Lebih lanjut Rozik menegaskan bahwa PT Freeport Indonesia akan melakukan investigasi yang menyeluruh untuk mencari penyebab runtuhnya terowongan setelah usaha penyelamatan dan pemulihan selesai dilaksanakan.
"Sebagai tanda belasungkawa dan simpati terhadap mereka yang terlibat dalam usaha penyelamatan dan pemulihan serta rekan-rekan yang terkena musibah ini, kegiatan operasi telah dihentikan sementara sejak 14 Mei 2013," urainya.
Sebelumnya, terjadi insiden runtuhnya sebagian terowongan di area fasilitas pelatihan Big Gossan di area yang letaknya jauh dari lokasi pertambangan aktif. Diduga puluhan pekerja terperangkap di dalamnya.
(T.KR-HDK/R010)
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: