Washington (ANTARA News) - Presiden Barack Obama pada Kamis memperingatkan bahwa pelecehan seksual di ketentaraan mengancam keamanan negara Amerika Serikat dan bertekad melakukan semua kemungkinan untuk mengatasi masalah itu.

Obama berjanji bertindak saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Chuck Hagel, perwira tertinggi tentara Amerika Serikat Jenderal Angkatan Darat Martin Dempsey, serta pemimpin tentara dan sipil cabang tentara negara adidaya tersebut.

Presiden menyatakan, kekuatan tentara Amerika Serikat terletak pada kepercayaan, kerja sama dan disiplin.

"Masalah kekerasan seksual di angkatan bersenjata kita merusak kepercayaan itu," kata Obama kepada wartawan sesudah pertemuan di Gedung Putih tersebut.

"Itu bukan hanya kejahatan, bukan hanya memalukan dan tercela, tapi juga akan membuat dan telah membuat tentara kurang efektif daripada seharusnya," katanya.

"Dengan demikian, itu berbahaya bagi keamanan negara kita. Jadi, itu bukan tontonan. Itu masuk ke jantung dan inti siapa kita. Itu belum betul dan itu jelas," katanya.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Ray Odierno menyatakan angkatan bersenjata gagal mengatasi kekerasan seksual secara efektif dan gelombang kejadian baru-baru ini mengikis kepercayaan di seluruh jajaran.

Dalam pesan kepada tentara sesudah serangkaian kejadian merusak penyerangan seksual di ketentaraan, Odierno menyatakan perang melawan kekerasan dan pelecehan seksual harus menjadi prioritas utama lembaga itu.

"Tentara gagal dalam upayanya memerangi kekerasan dan pelecehan seksual," kata Odierno, "Sudah saatnya kita memerangi penyerangan dan pelecehan seksual sebagai tugas utama."

Tanggapan Odierno itu muncul sesudah seorang prajurit di gerakan pencegahan pemerkosaan dituduh memaksa bawahannya melacur.

Pada pekan lalu, seorang perwira Angkatan Udara penanggung jawab dinas pencegahan penyerangan seksual ditangkap di dekat Pentagon atas tuduhan menyerang seorang wanita.

Odierno menyatakan kejadian memalukan baru-baru ini tersebut menunjukan pelanggaran atas kepercayaan.

"Tentara kita didasarkan atas landasan kepercayaan, kepercayaan antara tentara dan pemimpin, bahwa kita akan saling jaga," katanya.

"Kejadian terkini kekerasan dan pelecehan seksual menunjukkan bahwa kita melanggar kepercayaan itu, bahkan tindakan tersebut melanggar semua asas tentara kita. Mereka bertentangan dengan Nilai Tentara kita dan tidak boleh ditenggang."

Odierno menyeru pemimpin tentara di setiap tingkat membangun iklim komando dan budaya saling hormati, kepercayaan dan keamanan.

"Profesi kita dibangun di atas landasan kepercayaan. Kekerasan dan pelecehan seksual mengkhianati kepercayaan itu," katanya.

Perkara pelecehan seksual di ketentaraan meningkat, kata laporan Pentagon, menjadi 3.374 pada 2012, meningkat enam persen dari tahun sebelumnya, demikian AFP.

(B002/Z002)