Palangka Raya (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengingatkan sekaligus meminta kepada warga provinsi setempat, agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Waspada potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Tengah. Apalagi hingga tiga hari ke depan tidak didapati tanda-tanda turun hujan," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut, Renianata di Palangka Raya, Senin.

Baca juga: BMKG ingatkan warga Kalteng waspadai potensi Karhutla

Kondisi tersebut menjadikan lahan di wilayah Kalimantan Tengah semakin kering, sehingga sangat mudah terjadi kebakaran, terutama di kawasan lahan gambut.

Masyarakat juga diimbau agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun. Jika sudah terbakar, lahan gambut akan sangat sulit untuk dipadamkan, bahkan apinya akan sangat mudah menyebar.

Baca juga: BMKG imbau warga Kalteng waspadai potensi Karhutla

BMKG Tjilik Riwut juga minta masyarakat waspadai potensi penurunan kualitas udara akibat peningkatan polusi udara yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalteng.

"Diimbau kepada masyarakat agar mengurangi kegiatan di luar rumah dan ketika berada di luar ruangan untuk menggunakan penutup wajah/masker terutama bagi masyarakat yang memiliki riwayat gangguan pernapasan, anak-anak, ibu hamil dan orang tua usia lanjut," kata Renianata.

Baca juga: BMKG ingatkan warga Kalteng waspadai potensi Karhutla

Dia menambahkan, berdasar data hasil perkiraan cuaca, selama beberapa hari ke depan diperkirakan kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Tengah umumnya cerah berawan.

Suhu udara berkisar antara 23 hingga 36 derajat celcius. Kelembaban udara berkisar antara 40–95 persen. Sementara angin umumnya bertiup dari Timur menuju ke arah Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 10–20 km/jam.

Baca juga: BMKG imbau warga Kalteng waspadai potensi Karhutla

Sementara itu, berdasarkan pantauan, kebakaran di lahan kosong masih marak terjadi di Palangka Raya. Bahkan di beberapa titik, kebakaran lahan mulai mendekati permukiman warga.

Tak hanya itu, dampak kebakaran hutan dan lahan mulai dirasakan masyarakat seperti bau kabut asap menyengat yang membuat nafas sesak dan mata pedih serta tenggorokan terasa kering dan cepat merasa haus.

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di Sumatra

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) "Kota Cantik" itu Alman P Pakpahan menambahkan, saat ini kondisi kabut asap dampak maraknya kebakaran hutan dan lahan masih tebal.

Alman mengatakan, sejauh ini upaya pemadaman sejumlah titik karhutla di Kota Palangka Raya terus ditanggulangi oleh BPBD bersama tim gabungan penanggulangan karhutla.

Termasuk dengan mengintensifkan kegiatan patroli pencegahan, seraya dibarengi penyuluhan, sosialisasi, dan mengaktifkan pengawasan terhadap indikasi kejadian karhutla.

Baca juga: BMKG imbau waspadai potensi karhutla di tiga pulau di NTT
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi meluasnya karhutla di NTT sepekan ke depan