Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis menggelar forum peningkatan ekspor dan investasi di Ballroom Hotel Movenpick, Tunisia pada Minggu (1/10).

Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menyampaikan bahwa volume perdagangan Indonesia-Tunisia terus mengalami peningkatan bersamaan dengan naiknya tingkat pengenalan para pengusaha kedua negara atas kedekatan historis Indonesia-Tunisia, demikian keterangan pers KBRI Tunis yang diterima pada Senin.

"Alhamdulillah, sejak Juli lalu, dari Indonesia ke Tunisia sudah bebas visa. Sebaliknya, dari Tunisia ke Indonesia juga sama. Artinya, momentum ini menjadi kesempatan para pengusaha untuk menjalin kerjasama perdagangan dan investasi secara lebih baik lagi," ujar Zuhairi.

Dengan mempertimbangkan animo yang besar dari para pengusaha untuk mengenal lebih dekat perdagangan dan investasi di Indonesia, lanjut Zuhairi, KBRI Tunis memfasilitasi forum tersebut untuk mengenalkan produk-produk yang siap ekspor dari Indonesia ke Tunisia, seperti kelapa sawit, kopi, teh, furnitur, mobil, perangkat teknologi informasi, hasil budi daya laut, buah-buahan tropis, dan lain-lain.

Begitu pula, ekspor dari Tunisia ke Indonesia, seperti kurma, minyak zaitun, fosfat, dan lain-lain.

"Hubungan historis Indonesia-Tunisia harus diterjemahkan dalam kerjasama perdagangan dan investasi yang lebih intensif lagi untuk kemaslahatan kedua negara," ucapnya.

Zuhairi juga menekankan pentingnya letak strategis Tunisia untuk memasarkan produk-produk Indonesia ke Eropa, Timur-Tengah, dan Afrika. Begitu pula, posisi Indonesia sebagai negara strategis di ASEAN dan Asia.

"Letak strategis Indonesia dan Tunisia menjadi poin penting dalam meningkatkan kerja sama kedua negara. Apalagi KBRI Tunis merupakan satu-satunya Perwakilan RI di Tunisia, sehingga mempunyai kelebihan untuk menjadi jembatan dalam meningkatkan volume perdagangan dan investasi di kedua negara," kata dia.

Dia juga menilai bahwa pada masa mendatang perlu didorong kemitraan strategis Indonesia-Tunisia untuk memaksimalkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi.

"Dari volume perdagangan yang saat ini mencapai 250 juta dolar Amerika Serikat, setidaknya bisa ditingkatkan hingga 500 juta dollar Amerika Serikat," ujar Zuhairi.

Forum peningkatan ekspor dan investasi yang digelar KBRI Tunis itu dihadiri Atase Perdagangan KBRI Kairo M Syahran Bhakti dan perwakilan dari Pusat Promosi Investasi Indonesia (IIPC) Abu Dhabi Muhammad Ridwansyah Saidi Ungsi.

Baca juga: KRI Bima Suci jadi ajang promosi budaya Nusantara di Tunisia
Baca juga: Indonesia-Tunisia dan persahabatan Sang Proklamator
Baca juga: Dubes Zuhairi optimis ekspor Indonesia ke Tunisia meningkat