Bandung (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) berkontribusi menumbuhkan ekonomi di sepanjang lintasan.

"Melalui proyek kereta api cepat Jakarta Bandung ini, kita mendapatkan berbagai manfaat bagi bangsa kita, mulai dari terciptanya lapangan kerja baru," kata Luhut dalam agenda peresmian operasional KCJB di Stasiun Halim, Jakarta, Senin.

Menurut Luhut manfaat itu utamanya diterima oleh masyarakat lokal dengan menghadirkan multiplier effect bagi moda transportasi lainnya atau kendaraan feeder.

Baca juga: Jokowi sebut kereta cepat bukti ketidaktakutan belajar hal baru

Dikatakan Luhut ekosistem transportasi publik itu menciptakan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilintasi oleh jalur kereta cepat, serta terjadinya transfer teknologi yang mutakhir, terutama di bidang konstruksi dan modernisasi sistem perkeretaapian.

"Ke depan kami berharap Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung akan mendorong masyarakat untuk lebih menggunakan transportasi umum dalam rangka mengurangi emisi karbon dari sektor kendaraan pribadi," ujarnya.

Luhut menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah meresmikan kereta api cepat pada hari ini.

"Semoga pencapaian pada sektor transportasi yang telah kami raih pada hari ini dapat terus diteruskan oleh generasi yang akan datang," katanya.

Baca juga: Luhut: Tarif KCJB gratis hingga pertengahan Oktober

KCJB atau yang diberi nama Whoosh memiliki kecepatan operasional hingga 350 km/h yang menghubungkan Tegalluar di Bandung, Jawa Barat, dengan Halim di Jakarta Timur.

Dengan headway 20--30 menit, KCJB menyediakan banyak pilihan waktu perjalanan sehingga jarak Jakarta-Bandung akan ditempuh dalam waktu 36 hingga 44 menit.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung menampilkan desain ruang yang luas dan modern serta memiliki tiga kelas berkapasitas total mencapai 601 penumpang, berikut ruang khusus untuk difabel.