Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka melemah, turun tipis sebesar 1,15 poin atau 0,02 persen ke posisi 5.077,53.


Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,29 poin (0,03 persen) ke level 855,78.

"Beberapa saham mengalami jenuh beli sehingga indeks BEI mengalami penurunan, namun tekanannya masih terbatas," kata analis HD Capital, Yuganur Wijanarko.

Nilai tukar rupiah yang cenderung melemah dan belum jelasnya kenaikan bahan bakar minyak (BBM), menurut dia, juga menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar yang dapat menjadi sentimen negatif indeks BEI.

"Namun IHSG BEI masih memiliki peluang penguatan meski terbatas hingga ke level 5.150-5.200 poin," kata dia.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar seperti Bumi Serpong Damai (BSDE), Bank Negara Indonesia (BBNI), Adhi Karya (ADHI), dan Indofood Sukses Makmur (INDF).

Sementara analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung, mengatakan, perdagangan awal IHSG BEI bergerak melemah seiring adanya sentimen negatif dari Amerika Serikat sementara saham-saham domestik berbasis konsumer berpotensi mengalami ambil untung oleh investor.

Meski demikian, lanjut dia, mayoritas bursa Asia yang bergerak menguat pada pagi ini dapat menjadi sentimen positif bagi indeks BEI akhir pekan ini.

Pada pukul 09.15 WIB indeks BEI terpantau berbalik arah ke area positif atau menguat sebesar 6,15 poin (0,12 persen) ke posisi 5.084,83.