Jakarta (ANTARA) - Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa dukungan warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) mencapai 15,6 persen.

Dukungan yang diperoleh Erick tersebut justru mengungguli nama-nama lain yang dekat dan terafiliasi dengan NU, seperti Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, dan Khofifah Indar Parawansa.

“Dari base 45,5 persen responden yang bagian dari NU, 15,6 persen mendukung Erick Thohir sebagai cawapres,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Swing Voters, Efek Sosialisasi dan Tren Elektoral Jelang Pilpres 2024’ secara virtual, Sabtu.

Burhanuddin mengatakan, dukungan untuk Mahfud dari responden NU hanya berada di angka 7,2 persen. Sementara itu, untuk dukungan terhadap Khofifah sebesar 8,5 persen.

“Dukungan untuk Khofifah dari responden yang merasa bagian dari NU jumlah lebih besar ketimbang Mahfud dan Cak Imin, yakni 8,5 persen," ujarnya.

Selain itu, dalam survei Indikator tersebut menunjukkan bahwa dukungan untuk Erick sebagai cawapres juga muncul dari responden yang merasa bagian dari Muhammadiyah, angkanya mencapai 10,7 persen.

Namun dalam survei tersebut juga menunjukkan dukungan nahdliyin terhadap Ridwan Kamil mencapai 18,3 persen. Sementara dukungan warga Muhammadiyah terhadap mantan Gubernur Jawa Barat itu mencapai 22,4 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dalam rentang waktu 25 Agustus-3 September 2023 dengan menggunakan metode random sampling. Survei itu melibatkan sebanyak 1.200 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen.

Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo unggul di Jawa Barat

Baca juga: Survei New Indonesia: Elektabilitas PDIP-Gerindra makin ketat