Kadin sebut mental UMKM dapat bantuan pemerintah harus diubah
30 September 2023 18:10 WIB
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Utara (Sulut) Ivanry Matu, di Manado, Sabtu (29/9/2023). ANTARA/Nancy L Tigauw
Manado (ANTARA) - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Utara (Sulut) Ivanry Matu mengatakan mental pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang selalu ingin dapat bantuan dari pemerintah harus diubah supaya makin berkembang.
"Ada hal utama soal entrepreneur mindset bagi UMKM Sulut bahwa masih banyak pelaku usaha Sulut suka dimanja dan diberi bantuan," kata Ivanry, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan masih banyak mental pelaku usaha yang ingin selalu difasilitasi, dan jika tidak maka energinya habis, hilang semangat.
"Saya selalu bilang bahwa jangan UMKM Sulut hidup dari ‘infus bantuan subsidi’ padahal seharusnya bantuan itu hanya sebagai penopang saja di awal mulai berbisnis," katanya pula.
Ia juga mengatakan jangan terus-terusan minta bantuan, apalagi yang sering difasilitasi orangnya saya lihat hanya itu-itu saja yang databasenya sudah terekam di dinas.
Sementara, katanya lagi, ada begitu banyak pelaku UMKM yang jarang dapat bantuan padahal mereka juga membutuhkan.
Hal itu juga pada akhirnya mengakibatkan mindset dan mental UMKM di Sulut soal jiwa kreativitas, inovasi, entrepreneurship dan leadership mereka jadi kurang.
Padahal, katanya pula, jika ingin menjadi pemain di internasional seperti pasar ASEAN seharusnya punya modal jiwa entrepreneurship yang kuat.
Jika membandingkan bagaimana UMKM yang ada di wilayah Jawa yang sudah bisa ekspor, sumber daya mereka cukup bagus, padahal sumber daya alam terbatas jika dibanding dengan di Sulut.
Hal lainnya adalah UMKM di luar daerah sudah berpikir tentang pasar internasional, sementara di Sulut jangankan global atau tingkat ASEAN, pasar antar pulau saja belum terlalu diseriusi. Sehingga, katanya pula, pasar yang kecil di Sulut, jadinya sulit berkembang.
Kadin, kata dia, akan terus mengedukasi pelaku UMKM agar semakin berinovasi dan kreatif, sehingga bisa cepat naik kelas.
Baca juga: OJK edukasi keuangan UMKM tunjang pariwisata Tomohon
Baca juga: Penyaluran kredit UMKM di Sulut capai Rp13,40 triliun
"Ada hal utama soal entrepreneur mindset bagi UMKM Sulut bahwa masih banyak pelaku usaha Sulut suka dimanja dan diberi bantuan," kata Ivanry, di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan masih banyak mental pelaku usaha yang ingin selalu difasilitasi, dan jika tidak maka energinya habis, hilang semangat.
"Saya selalu bilang bahwa jangan UMKM Sulut hidup dari ‘infus bantuan subsidi’ padahal seharusnya bantuan itu hanya sebagai penopang saja di awal mulai berbisnis," katanya pula.
Ia juga mengatakan jangan terus-terusan minta bantuan, apalagi yang sering difasilitasi orangnya saya lihat hanya itu-itu saja yang databasenya sudah terekam di dinas.
Sementara, katanya lagi, ada begitu banyak pelaku UMKM yang jarang dapat bantuan padahal mereka juga membutuhkan.
Hal itu juga pada akhirnya mengakibatkan mindset dan mental UMKM di Sulut soal jiwa kreativitas, inovasi, entrepreneurship dan leadership mereka jadi kurang.
Padahal, katanya pula, jika ingin menjadi pemain di internasional seperti pasar ASEAN seharusnya punya modal jiwa entrepreneurship yang kuat.
Jika membandingkan bagaimana UMKM yang ada di wilayah Jawa yang sudah bisa ekspor, sumber daya mereka cukup bagus, padahal sumber daya alam terbatas jika dibanding dengan di Sulut.
Hal lainnya adalah UMKM di luar daerah sudah berpikir tentang pasar internasional, sementara di Sulut jangankan global atau tingkat ASEAN, pasar antar pulau saja belum terlalu diseriusi. Sehingga, katanya pula, pasar yang kecil di Sulut, jadinya sulit berkembang.
Kadin, kata dia, akan terus mengedukasi pelaku UMKM agar semakin berinovasi dan kreatif, sehingga bisa cepat naik kelas.
Baca juga: OJK edukasi keuangan UMKM tunjang pariwisata Tomohon
Baca juga: Penyaluran kredit UMKM di Sulut capai Rp13,40 triliun
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: