Rachmat Gobel mengajak masyarakat cegah peredaran uang palsu
30 September 2023 17:29 WIB
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel ajak masyarakat mengawasi dan mencegah peredaran uang palsu dalam kunjungannya di Desa Monano, Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. ANTARA/Susanti Sako
Gorontalo (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengajak masyarakat Gorontalo untuk ikut mengawasi dan mencegah peredaran uang palsu.
"Saya menggandeng pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mensosialisasikan tentang upaya mengawasi dan mencegah peredaran uang palsu," kata Rachmat Gobel, di Gorontalo, Sabtu.
Sebentar lagi pemilu, kata dia, potensi peredaran uang palsu kemungkinan terjadi sangat besar.
"Konon katanya, saat pemilu ada istilah yang dikenal dengan serangan fajar alias bagi-bagi uang kaget. Saya berharap masyarakat dapat melakukan langkah pencegahan agar tidak terjebak dengan persoalan sosial yang dampaknya bisa fatal akibat menerima uang palsu. Karena potensi peredaran uang palsu berpeluang terjadi di saat itu," katanya lagi.
Ia berharap masyarakat jeli dan tidak terjebak dengan aksi para oknum pengedar uang palsu.
"Ada orang yang kita tidak kenal, tiba-tiba memberi uang dalam jumlah banyak. Ini perlu hati-hati. Jangan sampai uang yang dibagikan justru uang palsu. Kita belanjakan, pedagang memeriksa, jika kedapatan uang palsu, tentu dapat terjerat persoalan hukum," katanya lagi.
Dia mengingatkan, pengedar, penerima maupun bertransaksi menggunakan uang palsu tentu sangat membahayakan dan berdampak persoalan hukum.
"Saya berharap masyarakat di wilayah ini tidak ada yang terlibat menjadi pengedar atau bertransaksi menggunakan uang palsu," katanya pula.
Ia memberi edukasi tentang pengawasan uang palsu kepada masyarakat, saat berkunjung di Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara.
Rachmat Gobel mengatakan peredaran uang palsu sangat merugikan perekonomian daerah dan masyarakat.
Kehadirannya di wilayah itu, bersama pihak OJK membawa misi agar masyarakat lebih cerdas melakukan transaksi keuangan, agar tidak terjebak dalam peredaran uang palsu.
Baca juga: Polda Jabar siapkan tim cegah uang palsu
Baca juga: Ekspedisi Rupiah Susur Sungai jadi sarana edukasi masyarakat Kalteng
"Saya menggandeng pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mensosialisasikan tentang upaya mengawasi dan mencegah peredaran uang palsu," kata Rachmat Gobel, di Gorontalo, Sabtu.
Sebentar lagi pemilu, kata dia, potensi peredaran uang palsu kemungkinan terjadi sangat besar.
"Konon katanya, saat pemilu ada istilah yang dikenal dengan serangan fajar alias bagi-bagi uang kaget. Saya berharap masyarakat dapat melakukan langkah pencegahan agar tidak terjebak dengan persoalan sosial yang dampaknya bisa fatal akibat menerima uang palsu. Karena potensi peredaran uang palsu berpeluang terjadi di saat itu," katanya lagi.
Ia berharap masyarakat jeli dan tidak terjebak dengan aksi para oknum pengedar uang palsu.
"Ada orang yang kita tidak kenal, tiba-tiba memberi uang dalam jumlah banyak. Ini perlu hati-hati. Jangan sampai uang yang dibagikan justru uang palsu. Kita belanjakan, pedagang memeriksa, jika kedapatan uang palsu, tentu dapat terjerat persoalan hukum," katanya lagi.
Dia mengingatkan, pengedar, penerima maupun bertransaksi menggunakan uang palsu tentu sangat membahayakan dan berdampak persoalan hukum.
"Saya berharap masyarakat di wilayah ini tidak ada yang terlibat menjadi pengedar atau bertransaksi menggunakan uang palsu," katanya pula.
Ia memberi edukasi tentang pengawasan uang palsu kepada masyarakat, saat berkunjung di Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara.
Rachmat Gobel mengatakan peredaran uang palsu sangat merugikan perekonomian daerah dan masyarakat.
Kehadirannya di wilayah itu, bersama pihak OJK membawa misi agar masyarakat lebih cerdas melakukan transaksi keuangan, agar tidak terjebak dalam peredaran uang palsu.
Baca juga: Polda Jabar siapkan tim cegah uang palsu
Baca juga: Ekspedisi Rupiah Susur Sungai jadi sarana edukasi masyarakat Kalteng
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: