Manado (ANTARA) - Pembiayaan modal ventura yang beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami pertumbuhan 63,59 persen pada posisi Juli 2023.

"Kinerja Modal Ventura di Provinsi Sulut mengalami pertumbuhan yang tercermin dari meningkatnya jumlah pembiayaan yang disalurkan pada posisi Juli 2023 sebesar 63,59 persen (yoy) menjadi Rp125,10 miliar dari sebelumnya sebesar Rp76,48 miliar," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) Winter Marbun, di Manado, Jumat.

Dia mengatakan jika dilihat dari jumlah kontrak (unit), Modal Ventura juga tumbuh sebesar 4,54 persen (yoy) atau menjadi 16.779 dari tahun sebelumnya sebesar 16.051.

Sedangkan Non Performing Financing (NPF) pada posisi Juli 2023 mengalami penurunan menjadi 8,92 persen dari sebelumnya 10,17 persen.

Walaupun NPF Modal Ventura mengalami penurunan, namun masih cukup tinggi.

NPF, katanya, merupakan rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.

Pembiayaan bermasalah terdiri dari pembiayaan yang kurang lancar, diragukan, dan macet.

Ia menjelaskan secara prinsip perusahaan modal ventura memiliki perbedaan dengan lembaga keuangan lainnya.

Modal ventura dibentuk dengan tujuan menyalurkan pembiayaan atau melakukan penyertaan modal bagi usaha produktif atau ide pengembangan usaha produktif.

OJK mendorong perusahaan modal ventura untuk tidak hanya melakukan pembiayaan tapi dengan pola penyertaan saham.

Baca juga: HUB.ID Summit penuhi target pertemuan "startup" dan modal ventura

Baca juga: Modal ventura lebih tertarik pada startup dengan fundamental kuat