SHW Center: UMKM harus jadi penggerak ekonomi RI lewat aksi nyata
29 September 2023 20:57 WIB
Pendiri sekaligus Ketua Yayasan SHW (Syariah Hardjuno Wiwoho) Center Hardjuno Wiwoho saat kegiatan peluncuran SHW Center di Jakarta, Jumat (29/9/2023). ANTARA/HO-SHW Center
Jakarta (ANTARA) - Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center Hardjuno Wiwoho mengatakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi Indonesia lewat aksi nyata.
"UMKM harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi di Indonesia melalui aksi nyata yang benefitnya dirasakan langsung masyarakat kecil," kata Hardjuno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menyebut kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan.
Sebagai contoh, ketika perekonomian Indonesia dan dunia dilanda COVID-19, sektor UMKM menjadi benteng pertahanan terakhir perekonomian Indonesia. Hardjuno berpendapat kondisi itu mengindikasikan kuatnya sektor UMKM Tanah Air.
Ketangguhan UMKM RI juga tercermin pada krisis 1998, yang mana UMKM tetap bertahan ketika banyak perusahaan-perusahaan besar yang tumbang.
Pengalaman pandemi COVID-19 dan krisis 1998 menunjukkan bagaimana aktivitas roda ekonomi dari UMKM menjadi penyelamat negara di tengah situasi terpuruk.
UMKM juga berkontribusi signifikan pada produk domestik bruto (PDB). Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5 persen dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Selain itu, sektor UMKM juga banyak menyerap tenaga kerja.
Berbagai kontribusi tersebut menunjukkan peran penting UMKM dalam upaya mengentaskan kemiskinan di kalangan masyarakat kecil.
"Selain itu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia juga berupa penyedia jaringan pengaman, terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif serta membuka peluang investasi," ujar Hardjuno.
Untuk itu, SHW Center membuka dua unit usaha UMKM yang bergerak di bidang air minum dan peternakan ayam.
Kedua unit usaha yang sudah berjalan itu diharapkan dapat mendorong penguatan sektor UMKM untuk menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Baca juga: INDEF: Revisi Permendag 50/2020 lindungi produk UMKM lokal
Baca juga: Mendag: Pemerintah hadir untuk membela UMKM
Baca juga: Airlangga: Kolaborasi pemerintah-swasta jadi kunci pemberdayaan UMKM
"UMKM harus menjadi lokomotif penggerak ekonomi di Indonesia melalui aksi nyata yang benefitnya dirasakan langsung masyarakat kecil," kata Hardjuno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menyebut kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan.
Sebagai contoh, ketika perekonomian Indonesia dan dunia dilanda COVID-19, sektor UMKM menjadi benteng pertahanan terakhir perekonomian Indonesia. Hardjuno berpendapat kondisi itu mengindikasikan kuatnya sektor UMKM Tanah Air.
Ketangguhan UMKM RI juga tercermin pada krisis 1998, yang mana UMKM tetap bertahan ketika banyak perusahaan-perusahaan besar yang tumbang.
Pengalaman pandemi COVID-19 dan krisis 1998 menunjukkan bagaimana aktivitas roda ekonomi dari UMKM menjadi penyelamat negara di tengah situasi terpuruk.
UMKM juga berkontribusi signifikan pada produk domestik bruto (PDB). Kontribusi UMKM terhadap PDB juga mencapai 60,5 persen dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Selain itu, sektor UMKM juga banyak menyerap tenaga kerja.
Berbagai kontribusi tersebut menunjukkan peran penting UMKM dalam upaya mengentaskan kemiskinan di kalangan masyarakat kecil.
"Selain itu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia juga berupa penyedia jaringan pengaman, terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjalankan kegiatan ekonomi produktif serta membuka peluang investasi," ujar Hardjuno.
Untuk itu, SHW Center membuka dua unit usaha UMKM yang bergerak di bidang air minum dan peternakan ayam.
Kedua unit usaha yang sudah berjalan itu diharapkan dapat mendorong penguatan sektor UMKM untuk menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Baca juga: INDEF: Revisi Permendag 50/2020 lindungi produk UMKM lokal
Baca juga: Mendag: Pemerintah hadir untuk membela UMKM
Baca juga: Airlangga: Kolaborasi pemerintah-swasta jadi kunci pemberdayaan UMKM
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: