Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat untuk serius menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebagai upaya meringankan beban APBN sekaligus memelihara lingkungan.
"Ekonomi tumbuh, kendaraan bertambah sangat banyak, ayo kita serius menghemat BBM agar APBN dan lingkungan aman," kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Kamis.
Pemerintah dalam pekan-pekan terakhir ini terus mematangkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (RAPBN-P) 2013 untuk diajukan kepada DPR RI.
RAPBN-P 2013 termasuk diantaranya pengurangan subsidi BBM sehingga membawa konsekuensi kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar.
Sebelumnya saat membuka Musrenbangnas di Jakarta, akhir April lalu Presiden Yudhoyono memaparkan dari rencana APBN 2013 penerimaan sebesar Rp1.529,7 triliun dengan belanja negara sebesar Rp1.683 triliun maka defisit yang terjadi sebesar Rp153,3 triliun atau sebesar 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Ditambahkannya, berdasarkan APBN 2013 maka anggaran untuk total subsidi mencapai Rp317,2 triliun, sementara untuk subsidi BBM sendiri mencapai Rp193,8 triliun.
"Bila tidak dikendalikan maka total subsidi bisa mencapai Rp446,8 triliun dan subsidi BBM saja bisa mencapai Rp297,7 triliun dan defisitnya bisa mencapai Rp353,6 triliun atau 3,83 persen dari produksi domestik bruto," tukas Presiden.
"Subsidi BBM yang amat besar mengakibatkan anggaran untuk kesejahteraan rakyat dan pengurangan kemiskinan menjadi semakin sedikit, juga pembangunan infrastruktur terbatas," tambahnya.
Oleh karena itu, pengurangan subsidi bahan bakar minyak, kata Presiden, harus dilakukan dalam waktu dekat.
"Bila kita tidak lakukan sesuatu, bila perekonomian tidak dijaga dengan baik nanti akan mendapatkan kesulitan. Saya harus katakan dengan gamblang bahwa subsidi BBM memang perlu dikurangi dengan cara menaikkan harga BBM terbatas dan terukur, kenaikan harus terbatas, tertentu dan terukur," ujarnya. (P008)
Presiden SBY ajak masyarakat hemat gunakan BBM
16 Mei 2013 06:58 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: