Jakarta (ANTARA) - Bakal calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo ingin Indonesia berdaulat pangan lewat diversifikasi atau keanekaragaman sumber pangan, sehingga orang Papua yang biasa makan papeda tidak mengubah kebiasaannya.

"Kita terus genjot kedaulatan pangan kita melalui diversifikasi pangan yang Bu Mega (Ketua Umum PDIP) tadi sampaikan, biarkan (orang yang) makan papeda tetap makan papeda," ujar Ganjar dalam sambutannya saat Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat.

"Biarkan yang makan tiwul tetap makan tiwul, dan yang makan beras juga makan beras," tambahnya.

Menurutnya, masyarakat Indonesia punya banyak sumber makanan, bukan cuma beras. Sebab, Indonesia dianugerahi flora atau tumbuhan yang beranekaragam.

Untuk itu, sambung Ganjar, beras bukan satu-satunya sumber pangan masyarakat.

Baca juga: Di Rakernas PDIP, Jokowi sampaikan dampak nyata krisis pangan global

Baca juga: Megawati minta Jokowi tak alih fungsikan lahan subur jadi permukiman


"Sorgum pun bisa menjadi sumber pangan, biarkan, karena itu lah sumber pangan yang sangat variatif yang kita miliki. Negara lain tidak memiliki itu," kata Ganjar.

Ia juga berharap target swasembada pangan lewat diversifikasi sumber pangan dapat terwujud. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu meminta bantuan, baik dari pihak eksekutif dan legislatif untuk mewujudkan target tersebut.

"Ada satu kata yang membikin semangat kita makin kuat, adalah swasembada untuk bahan pokok sehingga kita mampu memenuhi kebutuhan rakyat kita sendiri," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menyinggung soal pentingnya diversifikasi sumber pangan sehingga masyarakat tidak hanya bergantung pada beras.

Ia meyakini konsumsi beras yang sangat tinggi menyebabkan tingginya angka masyarakat Indonesia yang terkena penyakit diabetes.

Baca juga: Presiden Jokowi: Masih perlu kerja keras wujudkan ketahanan pangan

Baca juga: Jokowi ngeri sudah 22 negara stop ekspor pangan


"Tingginya konsumsi beras membawa implikasi terhadap kesehatan seperti penyakit-penyakit termasuk yang sangat, sekarang menuju penyakit mungkin yang cukup masuk tertinggi, adalah sakit gula atau diabetes," ungkap Megawati.

Megawati pun meyakini, salah satu solusi mengatasi permasalahan ini yaitu penganekaragaman pangan masyarakat Indonesia.

"Pada gilirannya, rendahnya diversifikasi pangan akan menjadi beban nasional kita," ucapnya