Sampah pasar Kota Bandung bakal dikomposter, kurangi sampah organik
29 September 2023 15:34 WIB
Plt Direktur Utama Perumda Pasar Juara Kota Bandung Ricky Ferlino Shafri saat memberikan keterangan di Pasar Sederhana, Kota Bandung (27/9/2023). ANTARA/Rubby Jovan (ANTARA/Rubby Jovan)
Kota Bandung (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Juara Kota Bandung, Jawa Barat, mengatakan pihaknya mulai mensosialisasikan secara masif penggunaan metode tong komposter kepada pedagang di seluruh pasar untuk mengurangi sampah organik.
“Ke depannya kita akan melakukan pembuatan komposter yang menggunakan pipa, yang mana kita akan berkoordinasi dengan semua pedagang. Kami berkolaborasi untuk mengurangi sampah sisa organik,” kata Plt Direktur Utama Perumda Pasar Juara Kota Bandung Ricky Ferlino Shafri, di Bandung, Jumat.
Ricky menjelaskan tong komposter ini berfungsi untuk mengolah limbah rumah tangga berupa sisa sayuran, kulit buah-buahan, dan bahan organik lainnya, yang nantinya bisa diolah menjadi kompos. Hal itu tentu bisa mendukung permasalahan sampah bisa selesai langsung dari sumbernya.
Dia menyebut gerakan ini sebagai bentuk kolaborasi bersama pedagang untuk membiasakan memilah sampah. Ke depan, lanjutnya, hanya sampah residu yang masih boleh dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Baca juga: Pemkot Bandung perpanjang masa darurat sampah
“Karena nantinya yang akan kemudian ditarik DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan) hanyalah residunya saja. Sehingga memang kami betul-betul akan melakukan kolaborasi aktif, karena Perumda sendiri tidak mungkin bisa melakukan tanpa ada dukungan pedagang,” katanya.
Hal tersebut, lanjut dia, dilakukan sebagai upaya menuntaskan kedaruratan sampah di Kota Bandung yang diperpanjang hingga 25 Oktober 2023.
“Karena mulai ada pembiasan pemilahan sampah dari hulu yaitu dari pedagang, baik itu yg basah atau kering itu akan kami segera laksanakan,” katanya.
Hingga saat ini pihaknya mencatat tiga pasar di Kota Bandung yang sudah mulai menggunakan metode komposting sebagai media pemilahan sampah, antara lain Pasar Balubur, Ciwastra, dan Astanaanyar.
Baca juga: Pemkot Bandung tutupi tumpukan sampah menggunung di TPS Pasar Ciwastra
Baca juga: Pj Wali Kota Bandung diberi target tiga bulan tuntaskan masalah sampah
“Ke depannya kita akan melakukan pembuatan komposter yang menggunakan pipa, yang mana kita akan berkoordinasi dengan semua pedagang. Kami berkolaborasi untuk mengurangi sampah sisa organik,” kata Plt Direktur Utama Perumda Pasar Juara Kota Bandung Ricky Ferlino Shafri, di Bandung, Jumat.
Ricky menjelaskan tong komposter ini berfungsi untuk mengolah limbah rumah tangga berupa sisa sayuran, kulit buah-buahan, dan bahan organik lainnya, yang nantinya bisa diolah menjadi kompos. Hal itu tentu bisa mendukung permasalahan sampah bisa selesai langsung dari sumbernya.
Dia menyebut gerakan ini sebagai bentuk kolaborasi bersama pedagang untuk membiasakan memilah sampah. Ke depan, lanjutnya, hanya sampah residu yang masih boleh dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Baca juga: Pemkot Bandung perpanjang masa darurat sampah
“Karena nantinya yang akan kemudian ditarik DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan) hanyalah residunya saja. Sehingga memang kami betul-betul akan melakukan kolaborasi aktif, karena Perumda sendiri tidak mungkin bisa melakukan tanpa ada dukungan pedagang,” katanya.
Hal tersebut, lanjut dia, dilakukan sebagai upaya menuntaskan kedaruratan sampah di Kota Bandung yang diperpanjang hingga 25 Oktober 2023.
“Karena mulai ada pembiasan pemilahan sampah dari hulu yaitu dari pedagang, baik itu yg basah atau kering itu akan kami segera laksanakan,” katanya.
Hingga saat ini pihaknya mencatat tiga pasar di Kota Bandung yang sudah mulai menggunakan metode komposting sebagai media pemilahan sampah, antara lain Pasar Balubur, Ciwastra, dan Astanaanyar.
Baca juga: Pemkot Bandung tutupi tumpukan sampah menggunung di TPS Pasar Ciwastra
Baca juga: Pj Wali Kota Bandung diberi target tiga bulan tuntaskan masalah sampah
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: