Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi berharap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dapat menjalin kerja sama politik kembali bersama pihaknya alias bernostalgia untuk mengusung bakal calon presiden (capres) yang sama sebagaimana Pilpres 2019 lalu, usai bergabung-nya putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangerap, sebagai Ketua Umum PSI.

“PSI sekiranya belum menentukan sikap, ya kita bisa bersama-sama meneruskan kerja sama nostalgia 2019 kemarin, PSI waktu itu bersama-sama dengan PPP dan PDIP mendukung, mengusung Pak Jokowi, kalau kerja sama politik itu diteruskan, ya bagus,” kata Awiek, sapaan karibnya, di Jakarta, Kamis.

Dia menyebut sejak awal PPP juga selalu terbuka dan tak segan mengajak partai politik lain untuk merapat bersama dengan poros pengusung bakal capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

"Bahkan dengan Golkar, PAN, PKB, juga pernah kami ajak untuk masuk ke koalisi-nya Ganjar, termasuk Demokrat, tetapi kan pilihan politik itu ada di masing-masing partai politik," ucapnya.

Meski demikian, Awiek mengaku pihaknya tidak akan memaksakan PSI untuk bergabung dalam kerja sama politik bersama PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Partai Hanura untuk mengusung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Baca juga: PPP sebut koalisi dukung Ganjar tetap jalan tanpa PSI

Baca juga: Kader PSI mundur karena tak setuju koalisi dengan Prabowo


"Kalau mau bergabung ya kami enggak keberatan, silakan saja, kalau belum bergabung ya lebih baik gabung saja, tentu banyak yang bisa dibicarakan, toh kami juga pernah bekerja sama, tapi kalau tidak bergabung ya kami tidak bisa memaksa," ujarnya.

Sebab, kata dia, kemenangan dalam kontestasi pilpres pada akhirnya ditentukan oleh rakyat, sehingga tak melulu bergantung pada besarnya koalisi.

"Pilpres itu penentu-nya adalah di rakyat, bukan diukur dari besar kecilnya partai politik yang mengusung, yang terpenting syarat threshold terpenuhi. Semuanya tergantung dari kinerja mesin partai politik dan juga kinerja mesin pemenang untuk memenangkan hati rakyat," tutur dia.

Sebelumnya, Senin (25/9), Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep resmi ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggantikan Giring Ganesha.

Baca juga: Cak Imin sebut PKB sedang rangkul PSI gabung Koalisi KIR

Baca juga: Prabowo ajak PSI gabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya


Putusan tersebut dibacakan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas): Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin.

"Menimbang dan seterusnya, memperhatikan dan seterusnya, memutuskan, menetapkan. Pertama, pengangkatan saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia periode 2023-2028," kata Grace.

Kaesang Pangarep resmi menjadi kader PSI dan telah menerima kartu tanda anggota (KTA) PSI dengan nomor anggota S317420230151515 di kediaman Kaesang di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/9).