Kementerian BUMN: EBT PLN UID Sumbar salah satu yang terbaik di RI
28 September 2023 19:18 WIB
Koordinator Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak, dan Gas Kementerian BUMN Luizah menilai pengelolaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat. (ANTARA/HO-PLN)
Padang (ANTARA) - Koordinator Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak, dan Gas Kementerian BUMN Luizah menilai pengelolaan Energi Baru Terbarukan (EBT) oleh PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia karena suplainya telah melebihi 50 persen.
"Suplai listrik dari sumber EBT di Sumbar telah mencapai 55,29 persen. Ini bahkan telah melebihi persentase nasional yang baru mencapai 14,11 persen pada 2022," katanya di Padang, Kamis, usai kunjungan ke beberapa unit-unit kerja PLN Sumbar guna monitoring sistem ketenagalistrikan di provinsi itu.
Selain itu ia menyebut kondisi kelistrikan di Sumbar pun sangat baik dengan surplus suplai listrik pada Agustus 2023 mencapai 22,07 persen dari total suplai 777,25 MW.
"Beban puncak tertinggi atau pemakaian maksimal di malam hari adalah 636,70 MW, sehingga masih ada cadangan suplai listrik hingga 140,55 MW," katanya.
Luziah berharap potensi pembangkit EBT di Sumbar dapat terus dikembangkan dan berinterkoneksi pada kelistrikan ke daerah-daerah yang membutuhkan, khususnya daerah dengan sumber daya EBT rendah.
Ia juga berpesan agar PLN tetap menyeimbangkan pengelolaan sumber daya alam serta berkontribusi pada kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya guna mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).
Baca juga: PLN sebut Sumbar miliki kelebihan daya 130 MW
Pada kesempatan itu Luizah juga mengunjungi PLN Indonesia Power UPDK Bukittinggi PLTA Singkarak yang memiliki pembangkit berkapasitas 4 x 43,75 MW.
Asmen Operasi PLN UPDK Bukittinggi, Darmansyah, menyampaikan, selain PLTA Singkarak, UPDK Bukittinggi juga mengoperasikan PLTA Maninjau dan PLTA Batang Agam.
Ketiga PLTA ini menghasilkan suplai listrik hingga 254 MW. UPDK Bukittinggi berkontribusi cukup besar pada suplai listrik EBT di Sumbar yang telah mencapai 55,29 persen.
Pemanfaatan EBT pada bauran pembangkit tenaga air memproduksi suplai listrik EBT terbesar di Sumbar yaitu 29,2 persen dari total seluruh suplai listrik Sumbar.
Selain tenaga air, suplai EBT Sumbar juga diproduksi oleh PLTS sebanyak 1,09 persen, PLTBm sebanyak 8,7 persen, PLTMh sebanyak 0,2 persen, PLTM sebanyak 6,4 persen, dan PLTP sebanyak 9,7 persen.
Sementara itu General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan dengan kondisi kelistrikan di Sumatera Barat, PLN sangat siap melistriki pelanggan di provinsi dengan penduduk lebih dari 1,6 juta jiwa itu.
‘’PLN juga menyambut baik investasi skala menengah hingga besar di Sumatera Barat. Kami pastikan suplai listrik kami akan mengawal pembangunan hingga pengoperasian seluruh investor,” katanya.
Baca juga: PLN diminta dukung industri pariwisata Sumbar
"Suplai listrik dari sumber EBT di Sumbar telah mencapai 55,29 persen. Ini bahkan telah melebihi persentase nasional yang baru mencapai 14,11 persen pada 2022," katanya di Padang, Kamis, usai kunjungan ke beberapa unit-unit kerja PLN Sumbar guna monitoring sistem ketenagalistrikan di provinsi itu.
Selain itu ia menyebut kondisi kelistrikan di Sumbar pun sangat baik dengan surplus suplai listrik pada Agustus 2023 mencapai 22,07 persen dari total suplai 777,25 MW.
"Beban puncak tertinggi atau pemakaian maksimal di malam hari adalah 636,70 MW, sehingga masih ada cadangan suplai listrik hingga 140,55 MW," katanya.
Luziah berharap potensi pembangkit EBT di Sumbar dapat terus dikembangkan dan berinterkoneksi pada kelistrikan ke daerah-daerah yang membutuhkan, khususnya daerah dengan sumber daya EBT rendah.
Ia juga berpesan agar PLN tetap menyeimbangkan pengelolaan sumber daya alam serta berkontribusi pada kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya guna mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).
Baca juga: PLN sebut Sumbar miliki kelebihan daya 130 MW
Pada kesempatan itu Luizah juga mengunjungi PLN Indonesia Power UPDK Bukittinggi PLTA Singkarak yang memiliki pembangkit berkapasitas 4 x 43,75 MW.
Asmen Operasi PLN UPDK Bukittinggi, Darmansyah, menyampaikan, selain PLTA Singkarak, UPDK Bukittinggi juga mengoperasikan PLTA Maninjau dan PLTA Batang Agam.
Ketiga PLTA ini menghasilkan suplai listrik hingga 254 MW. UPDK Bukittinggi berkontribusi cukup besar pada suplai listrik EBT di Sumbar yang telah mencapai 55,29 persen.
Pemanfaatan EBT pada bauran pembangkit tenaga air memproduksi suplai listrik EBT terbesar di Sumbar yaitu 29,2 persen dari total seluruh suplai listrik Sumbar.
Selain tenaga air, suplai EBT Sumbar juga diproduksi oleh PLTS sebanyak 1,09 persen, PLTBm sebanyak 8,7 persen, PLTMh sebanyak 0,2 persen, PLTM sebanyak 6,4 persen, dan PLTP sebanyak 9,7 persen.
Sementara itu General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan dengan kondisi kelistrikan di Sumatera Barat, PLN sangat siap melistriki pelanggan di provinsi dengan penduduk lebih dari 1,6 juta jiwa itu.
‘’PLN juga menyambut baik investasi skala menengah hingga besar di Sumatera Barat. Kami pastikan suplai listrik kami akan mengawal pembangunan hingga pengoperasian seluruh investor,” katanya.
Baca juga: PLN diminta dukung industri pariwisata Sumbar
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: