Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebutkan bahwa satu penyelidikan terhadap dugaan bahwa lembaga pengumpul pajak (Internal Revenue Service atau IRS) telah berlaku tak adil dengan menyasar kelompok-kelompok konservatif, menyimpulkan memang telah terjadi tindakan yang tak bisa ditoleransi dan tak termaafkan.
Dalam satu pernyataan yang disiarkan Gedung Putih di tengah gelombang kemarahan kubu oposisi, Obama mengatakan dia telah memerintahkan Menteri Keuangan Jack Lew untuk menindak siapapun yang bertanggungjawab atas kesalahan akuntabilitas itu.
"Saya kini memiliki kesempatan untuk mengkaji laporan tim pengawas Departemen Keuangan mengenai invetigasi mereka terhadap personel IRS yang dengan tak pantas menyasar kelompok-kelompok konservatif yang mengajukan status pembebasan pajak. Ini tak bisa ditoleransi dan tak termaafkan."
Penyelidikan terhadap kerja IRS dilancarkan di tengah laporan bahwa sejumlah pegawainya telah sengaja menargetkan kelompok-kelompok yang menentang agenda pemerintahan Obama.
"IRS harus mematuhi hukum dengan adil dan tak berpihak, dan karyawan-karyawannya harus bekerja dengan integritas tertinggi. Laporan ini menunjukkan bahwa sejumlah pegawai gagal dalam ujian ini," kata Obama seperti dikutip AFP.
"Saya memerintahkan Menteri Lew untuk meminta pertanggungjawaban atas semua kesalahan ini," sambung Obama.
Pemerintahan Obama membantah memainkan peran dalam pemilihan sasaran audit keuangan dari IRS dengan menegaskan IRS bekerja independen dari Gedung Putih, sementara Departemen Kehakiman telah melakukan penyelidikan terpisah mengenai hal ini.
Obama tegas soal skandal audit pajak IRS
15 Mei 2013 10:29 WIB
Presiden Barack Obama (REUTERS/Kevin Lamarque)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: