Survei: New York masih pusat keuangan utama, London di posisi kedua
28 September 2023 15:57 WIB
Foto Dokumen: Patung Liberty dan cakrawala Manhattan terlihat dari perairan pada peringatan 20 tahun serangan 11 September di New York City, New York, AS, 11 September 2021. ANTARA/REUTERS/Bjoern Kils
London (ANTARA) - New York dengan mudah tetap menjadi pusat keuangan terkemuka dunia, sementara London masih berada di urutan kedua dan semakin kuat, namun juga menghadapi persaingan yang lebih ketat dengan Singapura dan Hong Kong, menurut indeks Pusat Keuangan Global pada Kamis.
New York, yang berada di posisi teratas sejak digulingkannya London pada September 2018, tetap memimpin dengan 763 poin berdasarkan survei terhadap 147 faktor yang mencakup 121 pusat yang disediakan oleh pihak ketiga, termasuk Bank Dunia, OECD, dan PBB.
London sedikit menutup selisihnya dengan New York, dengan 744 poin, yang kemungkinan akan memicu kelegaan di sana mengingat kekhawatiran terhadap daya saing pascaBrexit setelah perusahaan-perusahaan terkenal seperti perancang cip Inggris Arm Holdings memutuskan untuk mencatatkan sahamnya di New York.
Namun Singapura kini hanya tertinggal 2 poin dari London dengan 742 poin, dan Singapura hanya unggul satu poin dari Hong Kong di peringkat keempat, menandakan persaingan yang semakin ketat untuk memperebutkan posisi kedua.
Indeks ini disusun setiap enam bulan oleh lembaga pemikir Z/Yen yang berbasis di London dan China Development Institute.
“Pusat-pusat fintech di AS berkinerja baik, dengan lima pusat fintech di AS masuk dalam 10 besar, mencerminkan kekuatan ekonomi AS,” kata survei tersebut, seraya menambahkan bahwa New York tetap memimpin dalam peringkat fintech terpisah, diikuti oleh London yang melampaui San Francisco.
Baca juga: Hong Kong akan dijadikan pusat keuangan dan teknologi ramah lingkungan
Baca juga: New York ambil alih London sebagai pusat keuangan global terkemuka
New York, yang berada di posisi teratas sejak digulingkannya London pada September 2018, tetap memimpin dengan 763 poin berdasarkan survei terhadap 147 faktor yang mencakup 121 pusat yang disediakan oleh pihak ketiga, termasuk Bank Dunia, OECD, dan PBB.
London sedikit menutup selisihnya dengan New York, dengan 744 poin, yang kemungkinan akan memicu kelegaan di sana mengingat kekhawatiran terhadap daya saing pascaBrexit setelah perusahaan-perusahaan terkenal seperti perancang cip Inggris Arm Holdings memutuskan untuk mencatatkan sahamnya di New York.
Namun Singapura kini hanya tertinggal 2 poin dari London dengan 742 poin, dan Singapura hanya unggul satu poin dari Hong Kong di peringkat keempat, menandakan persaingan yang semakin ketat untuk memperebutkan posisi kedua.
Indeks ini disusun setiap enam bulan oleh lembaga pemikir Z/Yen yang berbasis di London dan China Development Institute.
“Pusat-pusat fintech di AS berkinerja baik, dengan lima pusat fintech di AS masuk dalam 10 besar, mencerminkan kekuatan ekonomi AS,” kata survei tersebut, seraya menambahkan bahwa New York tetap memimpin dalam peringkat fintech terpisah, diikuti oleh London yang melampaui San Francisco.
Baca juga: Hong Kong akan dijadikan pusat keuangan dan teknologi ramah lingkungan
Baca juga: New York ambil alih London sebagai pusat keuangan global terkemuka
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: