Baca juga: BPBD Garut lanjutkan penyaluran bantuan air setelah tanggap darurat
Ia menjelaskan, berdasarkan rilis Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi musim kemarau berkepanjangan dengan peringatan fenomena El Nino terjadi di beberapa wilayah, termasuk Sulteng dan hasil monitoring hingga pertengahan tahun 2023, sebanyak 63 persen dari zona musim telah memasuki musim kemarau, salah satunya adalah Kabupaten Banggai.
Menurut dia, kondisi ini menyebabkan jumlah kebutuhan air bersih di wilayah Desa Jaya Bakti menjadi tidak cukup karena debit air sungai yang mulai berkurang. Mata air desa yang digunakan untuk mengisi bak penampungan umum juga mengering.
"Jaringan air desa yang berjarak 12 kilometer dari sumber mata air membuat bak penampungan air desa menjadi kering," ujarnya.
Baca juga: BPBD Trenggalek imbau warga siaga bencana kekeringan
Ia mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Banggai berupaya menyalurkan bantuan air bersih sebanyak lima kali angkut atau sekitar 25.000 liter per harinya menggunakan satu unit mobil tangki air.Baca juga: BPBD Trenggalek imbau warga siaga bencana kekeringan
"Namun berdasarkan laporan sementara, saat ini TRC kami membutuhkan kendaraan mobil tangki air bersih dan jaringan pipa PDAM yang dapat mengaliri air di setiap dusun," katanya.
Ia mengatakan pihaknya sampai saat ini masih melakukan asesmen di lapangan serta berkoordinasi dengan aparat desa serta warga setempat terkait peristiwa kekeringan ini.
Oleh karena itu, Akris mengimbau kepada masyarakat untuk menghemat penggunaan air bersih dengan menggunakan air secukupnya menghadapi fenomena El Nino saat ini.
Baca juga: BNPB: Jawa hingga Nusa Tenggara waspada kekeringan September-Oktober
Baca juga: BNPB: Jawa hingga Nusa Tenggara waspada kekeringan September-Oktober