Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga mengungkapkan sistem transaksi tol nontunai persentuhan atau Multi Lane Free Flow (MLFF) dapat meningkatkan kualitas jalan tol di Indonesia.



"Penerapan sistem MLFF dapat meningkatkan kualitas jalan tol," ujar Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono atau disapa Yongki dalam seminar daring yang diikuti di Jakarta, Rabu.



Yongki menambahkan, hal ini dikarenakan penerapan sistem MLFF pada gerbang tol dapat mengurangi antrean kendaraan.



Dia juga berharap bahwa nantinya MLFF ini dapat diterapkan di seluruh ruas jalan tol di Indonesia.



"Penerapan MLFF ini diharapkan dapat diaplikasikan di seluruh ruas jalan tol di Indonesia," kata Yongki.



Sebagai informasi, sistem transaksi non-tunai berbasis MLFF menjadi salah satu inovasi baru melalui sistem pembayaran nirsentuh dengan menciptakan suatu efisiensi, efektifitas, aman, dan nyaman dalam penerapan sistem pembayaran Jalan Tol di Indonesia.



Dengan diberlakukannya MLFF, ruas tol sepenuhnya menjadi jalan bebas hambatan atau tidak ada lagi pembatas di gerbang tol.



Penerapan MLFF juga bermanfaat dari sisi lingkungan, karena berkurangnya kemacetan akan mengurangi polusi udara dan beban lingkungan karena tidak ada antrian dan penumpukan kendaraan pada pintu-pintu tol.



Lalu lintas di jalan tol diawasi dengan dukungan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) melalui gantry. Gantry ini bekerja dengan cara mengidentifikasikan seluruh kendaraan yang lewat, kemudian akan mengirim data ke pusat.



Kementerian PUPR terus melakukan suatu inovasi dalam peningkatan pelayanan yang maksimal bagi pengendara di Jalan Tol melalui Transformasi, Inovasi, dan Modernisasi (TIM) yang mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0.