Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Janedjri M. Gaffar melantik dan mengambil sumpah/janji terhadap dua pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon 1b) yakni Siti Fauziah sebagai Deputi Bidang Administrasi, dan Hentoro Cahyono sebagai Deputi Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Pada kesempatan itu, Janedjri juga melantik dan mengambil sumpah/janji tiga pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon IIa), dan 38 pejabat Eselon III dan IV untuk mengisi posisi bidang administrator, pengawas dan jabatan fungsional serta melantik beberapa Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Selain untuk menjawab kebutuhan organisasi agar maju dan berkembang, dia mengatakan bahwa alih tugas, mutasi, dan promosi dilakukan pula dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Mulai dari, kompetensi pegawai, persyaratan jabatan, serta pengembangan karier pegawai.

"Muara dan orientasi yang dituju jelas, yaitu peningkatan kinerja, profesionalisme dan produktivitas pegawai," kata Janedjri usai upacara pelantikan.

Untuk itu, lanjut dia, mekanisme alih tugas, mutasi dan promosi pegawai dan pejabat di lingkungan Setjen MPR RI itu dilakukan dengan pendekatan yang objektif dan komprehensif, di antaranya melalui pembentukan Panitia Seleksi (Pansel) yang terdiri dari tujuh orang dari kalangan birokrasi pemerintahan, akademisi, dan profesional.

Baca juga: Setjen MPR ingatkan generasi muda pentingnya mengenal karakter bangsa

Baca juga: Setjen MPR: Perpustakaan MPR telah lakukan digitalisasi


"Merekalah yang melakukan tugas untuk melakukan seleksi dalam rangka alih tugas, mutasi dan promosi. Di samping itu, juga dilakukan assessment oleh konsultan di bidang psikologi dan manajemen SDM, yang dikolaborasikan dengan hasil computer assisted test (CAT) yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Tidak itu saja, agar lebih objektif, penilaian kinerja internal juga menjadi salah satu dasar pertimbangan," tuturnya.

Dia pun berharap roda organisasi Setjen MPR RI bisa kembali bekerja secara optimal dalam memberikan dukungan keahlian dan dukungan administrasi terhadap pelaksanaan wewenang dan tugas MPR, pimpinan MPR, alat kelengkapan MPR, dan segenap anggota MPR lainnya.

"Saya ucapkan selamat dan selamat bekerja kepada saudara-saudara yang baru dilantik dan mengucapkan sumpah/janji untuk melaksanakan tugas pada jabatan yang baru. Perlu saya ingatkan bahwa jabatan adalah sebuah kepercayaan sekaligus amanah. Adapun sumpah/janji yang saudara-saudara ucapkan, adalah pernyataan kesanggupan sekaligus ikrar pribadi saudara-saudara sekalian kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.

Janedjri juga berharap para pejabat yang baru dilantik bisa memegang kepercayaan, menjalankan amanah, serta menunaikan sumpah dan janji tersebut dengan sebaik-baiknya sebagai pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kehadiran dan kinerja kita adalah kehadiran dan kinerja negara di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, tindakan, keputusan, sikap dan perilaku kita harus selalu berpedoman pada norma hukum dan norma sosial di sekitar kita," tegasnya.

Terakhir, dia mengingatkan agar kepentingan pribadi dan kelompok harus dikesampingkan pula ketika berbenturan dengan kepentingan negara atau kepentingan publik sebab MPR RI merupakan rumah kebangsaan seluruh rakyat Indonesia.