Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meminta para mahasiswa dan generasi muda mampu mengambil peluang bonus demografi pada 2030 hingga 2040, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

Dalam kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, Prabowo mengatakan bahwa dengan adanya bonus demografi tersebut, merupakan peluang bagi Indonesia untuk melangkah menjadi sebuah negara maju.

"Kita di ambang kebangkitan menuju negara maju. Ada peluang bonus demografi, mari mahasiswa bersama-sama menjadi bangsa yang bisa memanfaatkan peluang ini," kata Prabowo.

Baca juga: Pemerintah siapkan lapangan kerja hadapi bonus demografi

Baca juga: Ganjar Pranowo dorong transformasi enam pilar untuk bonus demografi


Prabowo menjelaskan, bonus demografi merupakan peluang yang tidak datang berkali-kali di negara manapun. Oleh karena itu, anak muda Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang bonus demografi tersebut untuk kemajuan bangsa.

Menurutnya, jika sebuah negara mampu mengambil peluang bonus demografi dengan optimal, maka negara tersebut akan mampu melaju menjadi negara maju. Akan tetapi, jika negara tidak bisa memanfaatkan, maka hanya jalan di tempat.

"Ada negara yang mengambil peluang ini dan maju, ada negara yang tidak mampu mengambil peluang ini. Jangan kita mau menjadi negara yang tidak maju," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan menjadi sebuah negara yang maju, Indonesia diharapkan mampu menjadi negara produsen berbagai barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dalam negeri, termasuk masyarakat dunia.

"Kita ingin menjadi negara maju. Kita ingin menjadi negara yang menghasilkan, tidak hanya menggunakan. Negara yang bisa berproduksi, bukan hanya konsumsi. Ini yang kita cita-citakan," tambahnya.

Dengan kondisi Indonesia berstatus menjadi negara maju, lanjutnya, maka kebutuhan akan pangan, sandang dan papan masyarakat bisa tercukupi. Kebutuhan gizi anak-anak Indonesia juga terpenuhi.

Baca juga: Kepala BKKBN: Keluarga jadi fondasi sambut bonus demografi

"Kita ingin lihat hidup terhormat atau hidup berkecukupan. Pangan, papan dan sandang berkecukupan. Hidup dengan melihat anak-anak kita riang, sehat, cukup gizi tidak kalah dengan bangsa lain," tuturnya.

Bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif berkisar antara 15-64 tahun lebih besar dibanding usia nonproduktif atau usia 65 tahun ke atas, dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi pada 2030 hingga 2040. Dengan kondisi bonus demografi atau melimpah-nya Sumber Daya Manusia (SDM) produktif tersebut, juga perlu dijamin ketersediaan lapangan kerja.

Bonus demografi menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan SDM berusia produktif yang melimpah. Pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan harapan terciptanya generasi produktif yang berkualitas.