Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) memiliki perpustakaan digital i-Kalsel dengan jumlah judul buku sebanyak 6.221 atau 52.948 eksemplar dengan pengunjung sebanyak 2.028.

Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel Wildan Akhyar menuturkan pihaknya berupaya menambah jumlah koleksi, namun ada beberapa tantangan yang perlu dibenahi dan dikembangkan.

“Hari ini kita undang ahli perpustakaan digital sebagai narasumber kegiatan, beliau akan memberikan pengetahuan bagaimana cara mengembangkan aplikasi i-Kalsel,” kata Wildan di Banjarmasin, Rabu.

Baca juga: DPRD Kalsel dorong peningkatan literasi perpustakaan

Ia menyebutkan meskipun pemerintah daerah memiliki perpustakaan tradisional, itu tidak cukup, karena saat ini perpustakaan sudah mulai berkembang dan bertransformasi menuju perpustakaan digital seperti aplikasi i-Kalsel.

“Meskipun banyak kendala untuk membeli buku digital, kita upayakan koleksi perpustakaan digital Kalsel bertambah setiap tahun,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, pihaknya menggelar kegiatan sosialisasi Transformasi Perpustakaan Digital sebagai Media Peningkatan Literasi Masyarakat melalui Aplikasi i-Kalsel dengan melibatkan para pelajar se-Kalsel, dan mengangkat tema “Perpustakaan digital berbasis sosial media untuk mencerdaskan anak bangsa”.

Sementara itu, Business to Government Partnership Officer Aksaramaya, Ferdy Firsyah selaku pengembang platform teknologi sekaligus narasumber sosialisasi mengatakan kegiatan tersebut fokus pada pengembangan aplikasi perpustakaan digital.

Ferdy menyebutkan pengembangan aplikasi tersebut memungkinkan buku digital milik pemerintah setempat hanya dapat dibaca di aplikasi i-Kalsel tanpa bisa diunduh untuk kepentingan apapun.

Menurut dia, hal itu perlu dikembangkan agar aset buku digital milik Pemprov Kalsel tidak dapat diperoleh secara ilegal ataupun dibajak pihak manapun.

Baca juga: Transformasi PBIS Hulu Sungai Utara diakui secara nasional

Baca juga: Kalsel bangun 600 perpustakaan desa


Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya mengutamakan hak cipta penulis dan penerbit dalam hal pengembangan aplikasi perpustakaan digital, aplikasi tersebut juga dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

Ferdy mengungkapkan pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) untuk mengembangkan aplikasi i-Pusnas milik pemerintah pusat sama seperti milik Kalsel.

“Semua pihak harus mendapatkan haknya masing-masing, perpustakaan hadir untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Ferdy.