BI Kepri: Gebyar Melayu Pesisir momentum mendorong UMKM naik kelas
26 September 2023 21:25 WIB
Pembukaan acara Gebyar Melayu Pesisir (GMP) dengan menabuh kompang, yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI) Kepri. ANTARA/Jessica
Batam (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BI Kepri) menyebutkan acara Gebyar Melayu Pesisir (GMP) sebagai momentum dalam mendorong UMKM di provinsi ini agar naik kelas.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Suryono, di Batam, Selasa, menyebutkan tiga kategori UMKM menurut BI, yaitu UMKM potensial, digital, dan siap ekspor.
Ia menjelaskan, GMP yang juga disinergikan dengan kegiatan pasar dagang (expo) Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) menjadi salah satu upaya agar pelaku UMKM di Kepri dapat memperluas serta meningkatkan jejaring pasar untuk mempromosikan produk yang dihasilkan.
"Kegiatan ini merupakan flagship event pengembangan UMKM yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau sebagai bagian dari strategi Bank Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pengembangan UMKM," kata Suryono.
Ia menyampaikan sebelumnya rangkaian acara GMP telah dilaksanakan di tujuh kabupaten/kota di Kepri dengan melibatkan sejumlah UMKM yang ada di daerah setempat.
Menurut Suryono, rangkaian acara GMP tersebut dimulai dengan kurasi produk UMKM unggulan oleh para kurator ahli untuk melakukan pendalaman pada produk UMKM dari seluruh Kepri.
"Kurasi merupakan proses penting karena dari kegiatan kurasi, kami dapat menemukan produk-produk potensial dari seluruh penjuru Kepri. Selain itu, melalui kurasi produk, para pelaku UMKM memperoleh masukan perbaikan dari para kurator untuk lebih mengembangkan produknya," ujar dia.
Ia mengatakan dari hasil kurasi tersebut, didapatkan produk-produk berkualitas yang selanjutnya berkesempatan untuk mengikuti pameran produk.
Berdasarkan catatan BI Kepri, pameran rangkaian acara GMP telah dihadiri oleh lebih dari 130 ribu orang dan menghasilkan penjualan produk UMKM lebih dari Rp1,2 miliar.
"Tidak hanya itu, pameran Road to GMP juga menyediakan layanan perizinan, meliputi izin usaha atau NIB, Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikat halal, dan BPOM," kata Suryono.
Dalam kegiatan GMP, juga dihadirkan berbagai acara dalam mendukung peningkatan literasi keuangan, salah satunya kemudahan melakukan transaksi dengan UMKM yang ada melalui QRIS Cross Border.
Suryono menyebutkan hingga saat ini BI telah menjalin kerja sama dengan Malaysia dan Thailand dalam penerapan QRIS antarnegara.
"Kami sudah kerja sama dengan Malaysia dan Thailand, yaitu QRIS Cross Border, jadi kalau wisman beli produk Indonesia atau sebaliknya tinggal pake QRIS. Konversi mata uangnya tidak ada masalah. Kalau selama ini mengandalkan jasa penukaran uang (money changer)," kata Suryono.
Baca juga: BI Kepri dukung Gernas BBI melalui Gebyar Melayu Pesisir
Baca juga: Kepala BI Kepri lepas ekspor perdana rumput laut ke China
Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Suryono, di Batam, Selasa, menyebutkan tiga kategori UMKM menurut BI, yaitu UMKM potensial, digital, dan siap ekspor.
Ia menjelaskan, GMP yang juga disinergikan dengan kegiatan pasar dagang (expo) Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) menjadi salah satu upaya agar pelaku UMKM di Kepri dapat memperluas serta meningkatkan jejaring pasar untuk mempromosikan produk yang dihasilkan.
"Kegiatan ini merupakan flagship event pengembangan UMKM yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau sebagai bagian dari strategi Bank Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pengembangan UMKM," kata Suryono.
Ia menyampaikan sebelumnya rangkaian acara GMP telah dilaksanakan di tujuh kabupaten/kota di Kepri dengan melibatkan sejumlah UMKM yang ada di daerah setempat.
Menurut Suryono, rangkaian acara GMP tersebut dimulai dengan kurasi produk UMKM unggulan oleh para kurator ahli untuk melakukan pendalaman pada produk UMKM dari seluruh Kepri.
"Kurasi merupakan proses penting karena dari kegiatan kurasi, kami dapat menemukan produk-produk potensial dari seluruh penjuru Kepri. Selain itu, melalui kurasi produk, para pelaku UMKM memperoleh masukan perbaikan dari para kurator untuk lebih mengembangkan produknya," ujar dia.
Ia mengatakan dari hasil kurasi tersebut, didapatkan produk-produk berkualitas yang selanjutnya berkesempatan untuk mengikuti pameran produk.
Berdasarkan catatan BI Kepri, pameran rangkaian acara GMP telah dihadiri oleh lebih dari 130 ribu orang dan menghasilkan penjualan produk UMKM lebih dari Rp1,2 miliar.
"Tidak hanya itu, pameran Road to GMP juga menyediakan layanan perizinan, meliputi izin usaha atau NIB, Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikat halal, dan BPOM," kata Suryono.
Dalam kegiatan GMP, juga dihadirkan berbagai acara dalam mendukung peningkatan literasi keuangan, salah satunya kemudahan melakukan transaksi dengan UMKM yang ada melalui QRIS Cross Border.
Suryono menyebutkan hingga saat ini BI telah menjalin kerja sama dengan Malaysia dan Thailand dalam penerapan QRIS antarnegara.
"Kami sudah kerja sama dengan Malaysia dan Thailand, yaitu QRIS Cross Border, jadi kalau wisman beli produk Indonesia atau sebaliknya tinggal pake QRIS. Konversi mata uangnya tidak ada masalah. Kalau selama ini mengandalkan jasa penukaran uang (money changer)," kata Suryono.
Baca juga: BI Kepri dukung Gernas BBI melalui Gebyar Melayu Pesisir
Baca juga: Kepala BI Kepri lepas ekspor perdana rumput laut ke China
Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: