Ratusan pelajar SMP Jakarta Timur ikuti pelatihan tanggulangi bencana
26 September 2023 19:21 WIB
Salah satu pelajar tengah memperagakan cara memadamkan api saat terjadi kebakaran ketika memasak di SMPN 198 Jakarta, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (26/9/2023). ANTARA/Syaiful Hakim.
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 789 pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan sederajat di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, mengikuti pelatihan penanggulangan bencana, seperti gempa bumi dan kebakaran guna mewujudkan lingkungan sekolah aman bencana.
"Ini bagian dari implementasi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 187 tahun 2016 tentang Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana. Sehingga, kami harapkan sekolah di Jakarta itu sudah mulai menerapkan sekolah aman bencana," kata Ketua Sub Kelompok Pemberdayaan Masyarakat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Basuki Rahmat, di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, kegiatan itu merupakan kolaborasi pihaknya dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta.
Menurut dia, pelatihan penanggulangan bencana itu serentak dilakukan di tiga sekolah DKI Jakarta, yakni SMPN 237 Jakarta, MTsN 9 Jakarta dan SMPN 198 Jakarta.
"Total 15 personel dan terbagi tiga tim," ujarnya.
Baca juga: Pameran Jakarta Tangguh beri edukasi kebencanaan pada warga
Para pelajar dibekali materi tentang identifikasi ancaman bencana di sekitar sekolah, termasuk teknik maupun upaya tindakan yang tepat saat terjadinya bencana, simulasi gempa bumi dan simulasi pemadaman api bila terjadi kebocoran gas.
"Kami lakukan agenda secara berurutan, kalau yang untuk siswa kami pilih kelompok OSIS untuk menjadi pioner sosialisasi ke setiap kelas, mereka kami berikan sosialisasi terlebih dahulu dan mereka info ke setiap kelas," kata Basuki.
Edukasi bencana
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 198 Jakarta Erni Setianingrum mengucapkan terima kasih kepada BPDB DKI dan Dinas Gulkarmat DKI yang telah memberikan pelatihan kepada para pelajar dan guru.
"Tidak hanya siswa yang diikutsertakan dalam kegiatan tersebut, namun guru, wali murid dan warga sekitar sekolah juga dilibatkan," ujarnya.
Erni berharap agenda itu dapat memberikan edukasi dalam upaya penanggulangan saat bencana terjadi.
Baca juga: 90 persen kebakaran di DKI Jakarta disebabkan arus pendek
"Dengan adanya kegiatan ini, nanti guru, siswa dan lingkungan bisa mengantisipasi dan mengambil tindakan bila terjadi bencana," kata dia.
"Ini bagian dari implementasi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 187 tahun 2016 tentang Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana. Sehingga, kami harapkan sekolah di Jakarta itu sudah mulai menerapkan sekolah aman bencana," kata Ketua Sub Kelompok Pemberdayaan Masyarakat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Basuki Rahmat, di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, kegiatan itu merupakan kolaborasi pihaknya dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta.
Menurut dia, pelatihan penanggulangan bencana itu serentak dilakukan di tiga sekolah DKI Jakarta, yakni SMPN 237 Jakarta, MTsN 9 Jakarta dan SMPN 198 Jakarta.
"Total 15 personel dan terbagi tiga tim," ujarnya.
Baca juga: Pameran Jakarta Tangguh beri edukasi kebencanaan pada warga
Para pelajar dibekali materi tentang identifikasi ancaman bencana di sekitar sekolah, termasuk teknik maupun upaya tindakan yang tepat saat terjadinya bencana, simulasi gempa bumi dan simulasi pemadaman api bila terjadi kebocoran gas.
"Kami lakukan agenda secara berurutan, kalau yang untuk siswa kami pilih kelompok OSIS untuk menjadi pioner sosialisasi ke setiap kelas, mereka kami berikan sosialisasi terlebih dahulu dan mereka info ke setiap kelas," kata Basuki.
Edukasi bencana
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 198 Jakarta Erni Setianingrum mengucapkan terima kasih kepada BPDB DKI dan Dinas Gulkarmat DKI yang telah memberikan pelatihan kepada para pelajar dan guru.
"Tidak hanya siswa yang diikutsertakan dalam kegiatan tersebut, namun guru, wali murid dan warga sekitar sekolah juga dilibatkan," ujarnya.
Erni berharap agenda itu dapat memberikan edukasi dalam upaya penanggulangan saat bencana terjadi.
Baca juga: 90 persen kebakaran di DKI Jakarta disebabkan arus pendek
"Dengan adanya kegiatan ini, nanti guru, siswa dan lingkungan bisa mengantisipasi dan mengambil tindakan bila terjadi bencana," kata dia.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: