Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya mengatakan Kabupaten Pohuwato sudah dalam kondisi aman dan normal, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk berkunjung ke daerah tersebut.
"Jangan takut berkunjung ke Pohuwato. Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di sana sudah dalam kondisi normal," kata Ismail di Gorontalo, Selasa.
Usai insiden pembakaran kantor bupati dan perusakan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis (21/9), Ismail beserta jajaran pemerintah provinsi, danrem, serta kapolda Gorontalo telah berkunjung ke Kabupaten Pohuwato.
"Saya di sana, tidur di sana, sehingga bisa memantau. Kami pastikan layanan yang dilakukan pemerintah daerah sudah dalam kondisi normal seperti sebelum peristiwa tersebut," tambahnya.
Baca juga: Polisi tetapkan lima orang tersangka dalam kerusuhan di Pohuwato
Meskipun kantor bupati sebagai pusat pemerintahan kabupaten telah dibakar massa, dia memastikan pelayanan pemerintahan daerah telah berlangsung normal.
"Saya juga mengimbau agar seluruh media ikut menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak usah takut datang dan berkunjung ke Pohuwato. Meski ada edaran demonstrasi susulan, saya optimistis insiden kemarin tidak akan terulang. Aparat TNI dan Polri juga masih menyiagakan personel di wilayah tersebut," kata Ismail.
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, termasuk jajaran TNI dan Polda Sulawesi Utara yang telah mengirimkan 200 personel untuk mengamankan Pohuwato.
"Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan rasa terima kasih untuk memperkuat pengamanan di Pohuwato," ujarnya.
Baca juga: Utusan Mendagri kantongi informasi kericuhan Pohuwato
Baca juga: Ulama minta masyarakat Pohuwato tenang pascapembakaran kantor bupati
Gubernur Gorontalo: Pohuwato sudah dalam kondisi normal
26 September 2023 16:15 WIB
Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya (dua kanan) pada kegiatan Forum Bisnis dan Rakorwil Kadin ke-2 se-Sulawesi di Kota Gorontalo, Gorontalo, Selasa (26/9/2023). (ANTARA/Susanti Sako)
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: