Chris John jalani proses penyembuhan
13 Mei 2013 17:59 WIB
Pertahankan Gelar WBA Petinju Indonesia Chris John (kanan) memegang pelipisnya usai bertarung melawan Petinju Jepang Satoshi Hosono (kiri) pada perebutan gelar Juara tinju dunia kelas bulu versi WBA, di Stadion Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Minggu (14/4) malam. Chris John tetap menyandang gelar kelas bulu WBA dinyatakan ''technical draw'' karena mengalami luka cukup parah di kedua pelipisnya, akibat benturan, sehingga duel dihentikan pada ronde ketiga. (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Semarang (ANTARA News) - Pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA Chris John masih menjalani proses penyembuhan luka saat bertarung melawan petinju Jepang Satoshi Hosono di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Saya masih menjalani proses penyembuhan luka di pelipis kanan dan belum ada rencana kembali berlatih di Sasana Herry`s Gym Perth, Australia," kata petinju dengan rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan tiga kali seri di Semarang, Senin.
Menurut petinju dengan julukan The Dragon tersebut, dirinya mengalami luka yang cukup parah di pelipis kanannya saat bertarung melawan petinju Jepang, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Saya harus mendapat jahitan sebanyak 50 dari dua luka. Saya juga menjalani bedah plastik sehingga jahitannya sangat halus," kata petinju berasal dari Kabupaten Banjarnegara, Jateng tersebut.
Pertarungan perebutan gelar melawan petinju Jepang Satoshi Hosono di Jakarta, 14 April 2013 tersebut, terpaksa dihentikan pada ronde ketiga oleh wasit Rafael Ramos berasal dari Amerika Serikat karena pelipis kanan Chris John banyak mengeluarkan darah.
Pada pertarungan tersebut, Chris John tetap mempertahankan gelar yang sudah dipegangnya hampir 10 tahun meskipun pertarungan melawan Satoshi berakhir dengan "technical draw".
"Saya akui bahwa Satoshi Hosono merupakan lawan yang berat karena yang bersangkutan menempati penantang peringkat keenam kelas bulu WBA," kata istri mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati tersebut.
Ketika ditanya apakah kemungkinan melakukan tarung ulang lagi melawan petinju Jepang tersebut, ayah dua orang putri (Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani) tersebut mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mengetahui rencana pertarungan ke depan.
"Saya belum tahu rencana pertarungan ke depan karena sekarang ini saya konsentrasi untuk penyembuhan luka terlebih dulu sambil menjalani latihan ringan (jogging)," katanya.
Pertarungan yang berakhir dengan seri bagi Chris John sudah merupakan yang ketiga kali sejak merebut gelar juara dunia kelas bulu WBA setelah menang atas petinju Kolombia Oscar Leon melalui pertarungan ad-interim di Bali, September 2003.
Pertama saat menghadapi petinju Venezuela Jose Cheo Rojas di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, 3 Desember 2004. Saat itu, pertarungan dihentikan pada ronde keempat karena terjadi benturan kepala.
Akhirnya pertarungan kedua petinju tersebut diulang lagi di Jakarta, 3 Maret 2007, dan Chris John akhirnya menang angka atas Jose Rojas.
Selain itu, yang kedua saat menghadapi petinju tuan rumah Rocky Juarez di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat. Saat itu pertarungan kedua petinju berakhir dengan seri karena ketiga juri memberika angka yang sama 114-114.
Pertarungan kedua petinju diulang lagi di MGM Grand Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat dan Chris John akhirnya menang angka atas Juarez, sedangkan yang ketiga melawan Satoshi Hosono, di Jakarta, 14 April 2013. (H015/M029)
"Saya masih menjalani proses penyembuhan luka di pelipis kanan dan belum ada rencana kembali berlatih di Sasana Herry`s Gym Perth, Australia," kata petinju dengan rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan tiga kali seri di Semarang, Senin.
Menurut petinju dengan julukan The Dragon tersebut, dirinya mengalami luka yang cukup parah di pelipis kanannya saat bertarung melawan petinju Jepang, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Saya harus mendapat jahitan sebanyak 50 dari dua luka. Saya juga menjalani bedah plastik sehingga jahitannya sangat halus," kata petinju berasal dari Kabupaten Banjarnegara, Jateng tersebut.
Pertarungan perebutan gelar melawan petinju Jepang Satoshi Hosono di Jakarta, 14 April 2013 tersebut, terpaksa dihentikan pada ronde ketiga oleh wasit Rafael Ramos berasal dari Amerika Serikat karena pelipis kanan Chris John banyak mengeluarkan darah.
Pada pertarungan tersebut, Chris John tetap mempertahankan gelar yang sudah dipegangnya hampir 10 tahun meskipun pertarungan melawan Satoshi berakhir dengan "technical draw".
"Saya akui bahwa Satoshi Hosono merupakan lawan yang berat karena yang bersangkutan menempati penantang peringkat keenam kelas bulu WBA," kata istri mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati tersebut.
Ketika ditanya apakah kemungkinan melakukan tarung ulang lagi melawan petinju Jepang tersebut, ayah dua orang putri (Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani) tersebut mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mengetahui rencana pertarungan ke depan.
"Saya belum tahu rencana pertarungan ke depan karena sekarang ini saya konsentrasi untuk penyembuhan luka terlebih dulu sambil menjalani latihan ringan (jogging)," katanya.
Pertarungan yang berakhir dengan seri bagi Chris John sudah merupakan yang ketiga kali sejak merebut gelar juara dunia kelas bulu WBA setelah menang atas petinju Kolombia Oscar Leon melalui pertarungan ad-interim di Bali, September 2003.
Pertama saat menghadapi petinju Venezuela Jose Cheo Rojas di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, 3 Desember 2004. Saat itu, pertarungan dihentikan pada ronde keempat karena terjadi benturan kepala.
Akhirnya pertarungan kedua petinju tersebut diulang lagi di Jakarta, 3 Maret 2007, dan Chris John akhirnya menang angka atas Jose Rojas.
Selain itu, yang kedua saat menghadapi petinju tuan rumah Rocky Juarez di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat. Saat itu pertarungan kedua petinju berakhir dengan seri karena ketiga juri memberika angka yang sama 114-114.
Pertarungan kedua petinju diulang lagi di MGM Grand Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat dan Chris John akhirnya menang angka atas Juarez, sedangkan yang ketiga melawan Satoshi Hosono, di Jakarta, 14 April 2013. (H015/M029)
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: